penenang agi yang selalu memudahkan tugas orang lain....
hadisyag mudah namun ksannya sangat mendalam.
kitab Ar Ba`in Nawawi karagan Imam Yahya Ibnu Syarifuddin An – Nawawi di jelaskan sebagai berikut :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِماً سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كاَنَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ. وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقاً يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْماً سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقاً إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ، وَمَنْ بَطَأَ فِي عَمَلِهِ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ. متفق عليه
Artinya
“ Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya di Hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitann niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hamba-Nya selama hamba-Nya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga. Suatu kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh nasabnya. (Muttafaq alaih).
~If you really love yourself, ur family, friends, what're u waiting for then... bring them to jannah ~
Sunday, 15 December 2013
Friday, 13 December 2013
3 WoRdS Of nIkAh....
.jpg)
disini akan berkongsi three secret of ideal muslim marriage yang diperlukan dalam rumah tangga itu sendiri selepas dibina...
tiga perkaa tersebut adalah:
1)sukun
2)mawaddah
3)warahmah
surah ar-Rum ayat 21:
وَمِنۡ ءَايَـٰتِهِۦۤ أَنۡ خَلَقَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٲجً۬ا لِّتَسۡكُنُوٓاْ إِلَيۡهَا وَجَعَلَ بَيۡنَڪُم
مَّوَدَّةً۬ وَرَحۡمَةًۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّقَوۡمٍ۬ يَتَفَكَّرُونَ)
Maksudnya: Dan antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari janismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nya antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
sukun- sacrifies. sangat mudah untuk berkata untuk berkorban namun berapa ramai yang sanggup berkorban didalam kehidupan ini. basically diri yang menulis ini bukanlah seorang yang tahu tentang alam perkahwinan namun, sacrifies adalah sesuatu yang acquired dan bukanlah congenital semata-mata. ianyan perlu dilatih sejak sebelum kawen seblum mampu dilakukan didalam rumah tangga. ia jelah betapa baik pun sisuami mahupun siisteri, pasti kita manusia tidak terlepas daripada kelemahan diri. maka disitulah, ianya harus mengajar diri kita berkorban didalam berhadapan dengan kelemahan pasangan kita..
mawaddah- is love which means it is result of respect. no one can attained love if the spouse dont gives respect to each others. rasa hormat juga dapat dimekarkan apabila kita mula memahami dan menerima diri pasangan itu sendiri. kita perlu sentiasa bersedia menerima kekurangan pasangan itu sendiri kerana pasti setiap manusia mempunyai kekurangan didalam mereka. maka jika bersikap terbuka dalam menerima kekurangan tersebut pasti akan wujud rasa hormat yang akan mebawa kepada perasaankasih sayang.
and another things to be remembered is love is to give, dan jangan sesekali mengharapkan ianya dibalas setimpal.kerana jika mengharapkan pembalasan daripada kasih sayang yang diberikan, barangkali kita akan dikecewakan jika kasih sayang itu tidak dibalas. maka ingatlah kasih sayang tu harus diberi tanpa sebarang harapan tuk dibalas.
rahmah- is to show kindness, compassion apabila pasangan kita mempunyai kekurangan. Allah swt sentiasa memberikan rahmatnya kepada semua makhluknya walaupun mereka tidak pernah beriman kepada Allah. kita manusia sepatutnya mempunya sikap rahmat(belas kasihan) kepada sesama manusia.
Friday, 6 December 2013
Kisah persahabatan abu dharda dan salman alfarisi
Salman alfarisi, seorang lelaki Persia dari Isfahan, warga suatu desa bernama Jai dan dia telah dipersaudarakan dengan Abu dharda ketika beliau sampai di madinah. Di madinah, salman alfarisi telah jatuh cinta dengan seorang muslimah. Namun dia terfikir, melamar seorang gadis tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang maka dia sampaikan hajatnyer kepada abu dharda bg menjadi wakil berbicara untuknya dalam khithbah.
Mereka berdua pun berangkat menemui ayahanda gadis tersebut. Abu dharda memulakannya. ”Saya adalah Abu Darda’, dan ini adalah saudara saya Salman seorang Persia. Allah telah memuliakannya dengan Islam dan dia juga telah memuliakan Islam dengan amal dan jihadnya. Maka disampaikan hajat salman namun jawab ibnunya sebagai wakil, ”Tetapi karena Anda berdua yang datang, maka dengan mengharap ridha Allah saya menjawab bahwa puteri kami menolak pinangan Salman. Namun jika Abu Darda’ kemudian juga memiliki urusan yang sama, maka puteri kami telah menyiapkan jawaban mengiyakan.”
Dalam keadaan ini, bayangkan sebuah perasaan, di mana cinta dan persaudaraan bergejolak berebut tempat dalam hati. Bayangkan sebentuk malu yang membuncah dan bertemu dengan gelombang kesedaran bahwa dia memang belum punya hak apapun atas orang yang dicintainya. Mari kita dengar ia bicara. ”Allahu Akbar!”, seru Salman, ”Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini akan aku serahkan pada Abu Darda’, dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian!”
>lihatlah bagaimana sikap salman alfarisi yang tidak mementingkan diri bahkan sanggup menawarkan diri menjadi saksi pernikahan itu. Subhanallah, indahkan ukhuwah mereka…
.jpg)
Dalam keadaan ini, bayangkan sebuah perasaan, di mana cinta dan persaudaraan bergejolak berebut tempat dalam hati. Bayangkan sebentuk malu yang membuncah dan bertemu dengan gelombang kesedaran bahwa dia memang belum punya hak apapun atas orang yang dicintainya. Mari kita dengar ia bicara. ”Allahu Akbar!”, seru Salman, ”Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini akan aku serahkan pada Abu Darda’, dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian!”
>lihatlah bagaimana sikap salman alfarisi yang tidak mementingkan diri bahkan sanggup menawarkan diri menjadi saksi pernikahan itu. Subhanallah, indahkan ukhuwah mereka…
Wednesday, 4 December 2013
sAhAbAt!!! sElAmA-lAmAnyer....
persahabatan di antara Rasulullah dan para sahabat bukanlah kerana kekayaan tetapi persahabatan mereka adalah persahabatan atas dasar aqidah yang satu yang mana ianyer persis seperti firman Allah dlm surah al-hujurat ayat 10:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara, maka damaikanlah di antara dua saudara kamu (yang bertelingkah) itu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beroleh rahmat.
seperti sahabat rasulullah yang paling Rasulullah sayangi dan termasuk didalam 10 sahabat yang dijanjikan syurga yang sanggup menemani perjuangan rasulullah dan paling jelas ketika peristiwa bagaimana Saidina Bakar menyelamatkan Rasulullah daripada dipatuk ular semasa baginda tidur? bagaimana seorang sahabat sanggup mengorbankan nyawa demi sahabatnya.
tingkatan dalam berukhuwah:
ketiga: berlapang dada
-redha atau terima apa sahaja keburukan atau kebaikan yang ada pada diri sahabat kita itu
-ingatlah bukan mudah berlapang dada dan pastinya dgn menerima apa yang terjadi itu adalah sebagai tarbiyah untuk menjadikn kita lebih sabar.
kedua: usnul Dhzon (berbaik sangka)
-Bukan mudah untuk berbaik sangka tetapi bermujahadah untuk menjaga hati dengan berbaik sangka adalah sangat mulia.

Kisahnya mengenai tiga orang sahabat yakni al-Harits bin Hisyam, Ikrimah bin Abu Jahal dan Suhail bin Amr yang berperang di dalam perang yarmuk yang dengan izin Allah cedera dan kehausan. Datang seorang sahabat membawa air untuk diberi minum, namun semuanya saling menolak. Ketika salah satu dari mereka akan diberi minum dia berkata, “Berikan dahulu kepada si fulan”, demikian seterusnya sehingga semuanya meninggal dan mereka belum sempat meminum air itu.
maka dimanakah tahap ukhuwah kita dengan sahabat2 kita?
ingatlah selemah-lemah ukhuwah adalah berlapang dada, dan setinggi-tinggi ukhuwah adalah sentiasa melebihkan orang lain daripada diri kita(itsar).
>>ukhuwah itu umpama seutas tasbih, ada awalnya tapi tiada penghujung. diciptakan untuk mengingatiNya..
Tuesday, 26 November 2013
rahsia, bila diabaikan...
jika sesorang itu berkongsi rahsianya, ia adalah kerana betapa besarnya kepercayaan kita pada seseorang itu.. maka jagalah amanah yg diberikan ni kerana pasti ianya sesuatu maha besar lagi berat bg mereka.
>ingatlah jika kita mempermainkan rahsia/amanah itu, kita umpama mempermainkan kepercayaan yang diberikan... ingatlah ianya sangat berkait dengan iman kita pada tuhan....
“Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah-amanah kepada pemiliknya....(surah An-Nisa: 58)
>ingatlah jika kita mempermainkan rahsia/amanah itu, kita umpama mempermainkan kepercayaan yang diberikan... ingatlah ianya sangat berkait dengan iman kita pada tuhan....
“Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah-amanah kepada pemiliknya....(surah An-Nisa: 58)
Saturday, 23 November 2013
AyAt2 cInTa aLlAH dAn KItA
Seorang muslim dan al-Quran sewajarnya tidak dapat dipisahkan. Dalam pada mencari keindahan islam itu dan menyampaikan kebenaran kepada masyarakat dan dalam mentarbiyah hati-hati diri sendiri dan di luar sana, al-Quran perlu dijadikan rujukan yang paling utama.
Al-Quran juga wajar menjadi sumber motivasi terbesar buat mereka yang mencari2 erti diri menganut islam dan begitu juga bagi merekka mahu memikul amanah dakwah dan tarbiyah ini. Di kala kesedihan dan kelemauan akibat mehnah dan tribulasi di atas jalan dakwah, kita sepatutnya mencari al-Quran terlebih dahulu unutk menenangkan jiwa dan emosi kita, sebelum memburu buku-buku motivasi dan penaik semangat karangan manusia-manusia yang diri sendiri punya banyak kelemahan dan kekurangan. Bukankah al-Quran itu datangnya dari Allah, yang paling tahu dan arif tentang selok-belok, setiap inci daripada jiwa dan perasaan kita?
hatta Allah berfirman didalam surah aljumaah ayat ke 2
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata..
jelas daripada ayat ni menyatakan dengan jelas kepentingan ayat ni yang mana al-quran itu dapat menyucikan jiwa(tazkiyatun nafs). nah apa lagi yang meragukan kita tuk terus berdampingan dengan quran.
baiklah, sebenarnya didalam penulisan kali ini hanya sekadar berniat berkongsi ayat dari surah almaidah ayat ke 6, jelas ketika mula2 menemui ayat ni, benar ia seolah2 menampar kuat di pipi penulis. bukan kepalang sakit dibuatnyer. iya bukan mudah menjalani kehidupan dengan beban tugas yang berat dibahu. ayuh kita tadabburi ayat tersebut...
مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ........
....Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur...
ayat yang mudah tapi penuh isi maknanya. walaupun pada permulaan ayat tersebut mmbincangkan tentang bersuci, jelas banyak pengajaran yang boleh diambil daripada setiap perkataan yang Allah turunkan kepada kita.
kadang2 bukan mudah melakukan kerja2 harian kita, kadang ujian itu menyapa bukanlah dengan sentiasa memberi isyarat namun ianya datang bak kilat yang sabung menyabung.. lajunye subhanallah, namun yang membezakan kita adalah bagaimana kita menghadapinya.
jelas, Allah telah pun memberitahu kepada kita bahawa allah tidak ingin menyusahkan kita bahkan Dia ingin membersihkan kita serta menyempurnakan nikmat hatta ingin kita bersyukur. iya jelas bukan mudah kita melatih seorang hamba yang bersyukur dikala ditimpa kesusahan, pasti perkataan syukur itu bak berada di barcelona ketika kita sedang dihinggapi ujian dan dugaan di malaysia.

namun, semua nya bergantung bertapa rapatnya kita dengan ayat2 cinta Allah dan bagaimana kita dekat dengan Allah, kerana jika kita menghampiri Allah sambil berjalan Allah akan mendekati kita dengan berlari.
sungguh benar kata2 allah serta kekasihnya rasulullah. moga2 kita menjadi seorang hamba yang dikasihani(ibadurrahman) seperti mana dijelaskan didalam surah furqan ayat 63-77...
sekian wassalam...
Al-Quran juga wajar menjadi sumber motivasi terbesar buat mereka yang mencari2 erti diri menganut islam dan begitu juga bagi merekka mahu memikul amanah dakwah dan tarbiyah ini. Di kala kesedihan dan kelemauan akibat mehnah dan tribulasi di atas jalan dakwah, kita sepatutnya mencari al-Quran terlebih dahulu unutk menenangkan jiwa dan emosi kita, sebelum memburu buku-buku motivasi dan penaik semangat karangan manusia-manusia yang diri sendiri punya banyak kelemahan dan kekurangan. Bukankah al-Quran itu datangnya dari Allah, yang paling tahu dan arif tentang selok-belok, setiap inci daripada jiwa dan perasaan kita?
hatta Allah berfirman didalam surah aljumaah ayat ke 2
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata..
jelas daripada ayat ni menyatakan dengan jelas kepentingan ayat ni yang mana al-quran itu dapat menyucikan jiwa(tazkiyatun nafs). nah apa lagi yang meragukan kita tuk terus berdampingan dengan quran.
baiklah, sebenarnya didalam penulisan kali ini hanya sekadar berniat berkongsi ayat dari surah almaidah ayat ke 6, jelas ketika mula2 menemui ayat ni, benar ia seolah2 menampar kuat di pipi penulis. bukan kepalang sakit dibuatnyer. iya bukan mudah menjalani kehidupan dengan beban tugas yang berat dibahu. ayuh kita tadabburi ayat tersebut...
مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ........
....Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur...
ayat yang mudah tapi penuh isi maknanya. walaupun pada permulaan ayat tersebut mmbincangkan tentang bersuci, jelas banyak pengajaran yang boleh diambil daripada setiap perkataan yang Allah turunkan kepada kita.
kadang2 bukan mudah melakukan kerja2 harian kita, kadang ujian itu menyapa bukanlah dengan sentiasa memberi isyarat namun ianya datang bak kilat yang sabung menyabung.. lajunye subhanallah, namun yang membezakan kita adalah bagaimana kita menghadapinya.
jelas, Allah telah pun memberitahu kepada kita bahawa allah tidak ingin menyusahkan kita bahkan Dia ingin membersihkan kita serta menyempurnakan nikmat hatta ingin kita bersyukur. iya jelas bukan mudah kita melatih seorang hamba yang bersyukur dikala ditimpa kesusahan, pasti perkataan syukur itu bak berada di barcelona ketika kita sedang dihinggapi ujian dan dugaan di malaysia.

namun, semua nya bergantung bertapa rapatnya kita dengan ayat2 cinta Allah dan bagaimana kita dekat dengan Allah, kerana jika kita menghampiri Allah sambil berjalan Allah akan mendekati kita dengan berlari.
sungguh benar kata2 allah serta kekasihnya rasulullah. moga2 kita menjadi seorang hamba yang dikasihani(ibadurrahman) seperti mana dijelaskan didalam surah furqan ayat 63-77...
sekian wassalam...
Wednesday, 20 November 2013
Syair Imam Syafi’i: “Merantau Demi Ilmu dan Kemuliaan”
Al-Imam asy-Syafi’i berkata dalam syairnya:
ما في المُقامِ لذي عقلٍ وذي أدبٍ
مِنْ رَاحَة ٍ فَدعِ الأَوْطَانَ واغْتَرِب
“Berdiam diri, stagnan, dan menetap di tempat mukim, sejatinya bukanlah peristirahatan bagi mereka pemilik akal dan adab, maka berkelanalah, tinggalkan negerimu (demi menuntut ilmu dan kemuliaan)
سافرْ تجد عوضاً عمَّن تفارقهُ
وانْصَبْ فَإنَّ لَذِيذَ الْعَيْشِ فِي النَّصَبِ
Safarlah, engkau akan menemukan pengganti orang-orang yang engkau tinggalkan. Berpeluhlah engkau dalam usaha dan upaya, karena lezatnya kehidupan baru terasa setelah engkau merasakan payah dan peluh dalam bekerja dan berusaha.
إني رأيتُ وقوفَ الماء يفسدهُ
إِنْ سَاحَ طَابَ وَإنْ لَمْ يَجْرِ لَمْ يَطِبِ
Sungguh aku melihat, air yang tergenang dalam diamnya, justru akan tercemar lalu membusuk. Jika saja air tersebut mengalir, tentu ia akan terasa lezat menyegarkan. Tidak demikian jika ia tidak bergerak mengalir.
والأسدُ لولا فراقُ الأرض ما افترست والسَّهمُ لولا فراقُ القوسِ لم يصب
Sekawanan singa, andai tidak meninggalkan sarangnya, niscaya kebuasannya tidak lagi terasah, ia pun akan mati karena lapar. Anak panah, andai tidak melesat meninggalkan busurnya, maka jangan pernah bermimpi akan mengenai sasaran.
والشمس لو وقفت في الفلكِ دائمة
لَمَلَّهَا النَّاسُ مِنْ عُجْمٍ وَمِنَ عَرَبِ
Sang surya, andai selalu terpaku di ufuk, niscaya ia akan dicela oleh segenap ras manusia, dari ras arabia, tidak terkecuali selain mereka.
والترب كالترب ملقى في أماكنه
والعودُ في أرضه نوعاً من الحطب
Dan bijih emas yang masih terkubur di bebatuan, hanyalah sebongkah batu tak berharga, yang terbengkalai di tempat asalnya. Demikian halnya dengan gaharu di belantara hutan, hanya sebatang kayu, sama seperti kayu biasa lainnya.
إن تغرَّب هذا عزَّ مطلبهُ
وإنْ تَغَرَّبَ ذَاكَ عَزَّ كالذَّهَب
Andai saja gaharu tersebut keluar dari belantara hutan, ia adalah parfum yang bernilai tinggi. Dan andaikata bijih itu keluar dari tempatnya, ia akan menjadi emas yang berharga.
*dinukil dan diterjemahkan secara bebas berdasarkan Syarh Diwan asy-Syafi’i (hal. 25-27), Muhammad Ibrahim Salim, Cet. Maktabah Ibn. Sina – Mesir.
ما في المُقامِ لذي عقلٍ وذي أدبٍ
مِنْ رَاحَة ٍ فَدعِ الأَوْطَانَ واغْتَرِب
“Berdiam diri, stagnan, dan menetap di tempat mukim, sejatinya bukanlah peristirahatan bagi mereka pemilik akal dan adab, maka berkelanalah, tinggalkan negerimu (demi menuntut ilmu dan kemuliaan)
سافرْ تجد عوضاً عمَّن تفارقهُ
وانْصَبْ فَإنَّ لَذِيذَ الْعَيْشِ فِي النَّصَبِ
Safarlah, engkau akan menemukan pengganti orang-orang yang engkau tinggalkan. Berpeluhlah engkau dalam usaha dan upaya, karena lezatnya kehidupan baru terasa setelah engkau merasakan payah dan peluh dalam bekerja dan berusaha.
إني رأيتُ وقوفَ الماء يفسدهُ
إِنْ سَاحَ طَابَ وَإنْ لَمْ يَجْرِ لَمْ يَطِبِ
Sungguh aku melihat, air yang tergenang dalam diamnya, justru akan tercemar lalu membusuk. Jika saja air tersebut mengalir, tentu ia akan terasa lezat menyegarkan. Tidak demikian jika ia tidak bergerak mengalir.
والأسدُ لولا فراقُ الأرض ما افترست والسَّهمُ لولا فراقُ القوسِ لم يصب
Sekawanan singa, andai tidak meninggalkan sarangnya, niscaya kebuasannya tidak lagi terasah, ia pun akan mati karena lapar. Anak panah, andai tidak melesat meninggalkan busurnya, maka jangan pernah bermimpi akan mengenai sasaran.
والشمس لو وقفت في الفلكِ دائمة
لَمَلَّهَا النَّاسُ مِنْ عُجْمٍ وَمِنَ عَرَبِ
Sang surya, andai selalu terpaku di ufuk, niscaya ia akan dicela oleh segenap ras manusia, dari ras arabia, tidak terkecuali selain mereka.
والترب كالترب ملقى في أماكنه
والعودُ في أرضه نوعاً من الحطب
Dan bijih emas yang masih terkubur di bebatuan, hanyalah sebongkah batu tak berharga, yang terbengkalai di tempat asalnya. Demikian halnya dengan gaharu di belantara hutan, hanya sebatang kayu, sama seperti kayu biasa lainnya.
إن تغرَّب هذا عزَّ مطلبهُ
وإنْ تَغَرَّبَ ذَاكَ عَزَّ كالذَّهَب
Andai saja gaharu tersebut keluar dari belantara hutan, ia adalah parfum yang bernilai tinggi. Dan andaikata bijih itu keluar dari tempatnya, ia akan menjadi emas yang berharga.
*dinukil dan diterjemahkan secara bebas berdasarkan Syarh Diwan asy-Syafi’i (hal. 25-27), Muhammad Ibrahim Salim, Cet. Maktabah Ibn. Sina – Mesir.
Saturday, 9 November 2013
ArAbIc???
sekadar bekongsi cara saya mempelajari bahasa arab,
tp sebelum itu ini sekadar berkongsi, kerana asalnya saya hanya belajar arab tahun ni, masih diperingkat bayi masih merakak. sekolah? jauh sekali kerana membesar disekolah inggeris....
cara belajar bahasa arab ni ada banyak cara, namun saya menggunakan cara belajar english to arabic, which i think the easiest method, as before this i try to use the matan jurumiyyat.....
baiklah, basically, apa saya pelajari dalam tempoh 6 bulan ini adalah dibahagikan kepada 3 peringkat, yakni:
1)arabic logik (da 20 topik kesemuanya)
2)buku david cowan
3)first kitaab
basically, saya kongsikan sedikit agar kalian mendapat brief idea apa yang kami pelajari,
di dalam arabic logik ini, kami mempelajari, noun, pronoun, imperfect, perfect, feminine noun,predicate, subject, case ending dan paling last n susah sikit adalah masa belajar wazan....
so basically, dekat sini lebih kurang nak kenalkan perkataan basic dalam bahasa arab yang mana kita gunakan dalan seharian....
part two, buku dawid cowan, rasanyer, kat sini kitaorang tak spend banyak benda kat sini...
basically, kat sini kami lebih diajar tentang bina ayat dimana akan involve idoffah...
dan dekat sini iddofah itu agak payah tuk dipelajari, kerana ones u grab it, it will easier till the end....
kat dalam buku ni jugak, kami belajar kata ganti diri, yang mana banyak benda yang saya pelajari disini...
part3, just started last week, yang mana kita kena terjemahkan kitab yusof alqardhawi....ianya lebih kepada latihan yang mana, kami akan diberikan kita arab, n we need to translate ke dalam bahasa inggeris...
so basically, kita sangat2 memerlukan kamus, dan kamus yang kami gunakan adalah hans wehr dictionary.
so kat peringkat tiga ni saya tak dapat merumus panjang kerana masih lagi belajar.....
>daripada yang saya belajar setakat ini adalah kepentingan kita dalam membuat latihan, sepanjang 6 bulan ni, bilangan latihan yang diberikan oleh xifu naser tak terkira dan pastinya ada yang tidak mampu saya habiskan....
>kedua betapa pentingnya kamus, kerana dalam setiap perkataan arab, akan wujudnya beberapa perkataan dasar yang mana kita perlu cari dalam kamus. daripada perkataan dasar ini, akan terhasillanh pelbagai perkataan arab menggunakan wazan. pasti blurkan, ambil contoh..
daripada perkataan pokoknya, ك ت ب
ianyan dapat menghasilkan
كاتب -penulis
مكتبة- perpustakaan
-jelas penggunakan kamus sangat penting...
>kalau da masa, try cari quran perkata kerana ianya sangat bermanfaat dalam mempelajari bahasa arab, kerana dari situ, kita akan dapat banyak vocab....
>dan paling penting kena banyak bertanyer, kerana dari situ kita akan belajar banyak benda
>ni pun penting jugak, jangan putus asa, kerana mmg pening sedikit, lebih2 ag diri ini yang baru sje first time belajar arab, berkerut dahi jugak nak belaj, sekarang pun nak pening belajar, tapi lama2 tu ok, insyaallah...
>dan penting tu betulkan niat....
>>insyaallah mmg bercita2 nak mengajar bahasa arab, tapi masa mencemburui dan diri ni pun masih belajar, so insyaallah akan sebaik mungkin berusaha tuk mengajar apa yang mampu.....
sekadar itu sahaja, ingatlah, bahasa arab, bahasa quran, tak rugi belajar.....

cara belajar bahasa arab ni ada banyak cara, namun saya menggunakan cara belajar english to arabic, which i think the easiest method, as before this i try to use the matan jurumiyyat.....
baiklah, basically, apa saya pelajari dalam tempoh 6 bulan ini adalah dibahagikan kepada 3 peringkat, yakni:
1)arabic logik (da 20 topik kesemuanya)
2)buku david cowan
3)first kitaab
basically, saya kongsikan sedikit agar kalian mendapat brief idea apa yang kami pelajari,
di dalam arabic logik ini, kami mempelajari, noun, pronoun, imperfect, perfect, feminine noun,predicate, subject, case ending dan paling last n susah sikit adalah masa belajar wazan....
so basically, dekat sini lebih kurang nak kenalkan perkataan basic dalam bahasa arab yang mana kita gunakan dalan seharian....
part two, buku dawid cowan, rasanyer, kat sini kitaorang tak spend banyak benda kat sini...
basically, kat sini kami lebih diajar tentang bina ayat dimana akan involve idoffah...
dan dekat sini iddofah itu agak payah tuk dipelajari, kerana ones u grab it, it will easier till the end....
kat dalam buku ni jugak, kami belajar kata ganti diri, yang mana banyak benda yang saya pelajari disini...
part3, just started last week, yang mana kita kena terjemahkan kitab yusof alqardhawi....ianya lebih kepada latihan yang mana, kami akan diberikan kita arab, n we need to translate ke dalam bahasa inggeris...
so basically, kita sangat2 memerlukan kamus, dan kamus yang kami gunakan adalah hans wehr dictionary.
so kat peringkat tiga ni saya tak dapat merumus panjang kerana masih lagi belajar.....
>daripada yang saya belajar setakat ini adalah kepentingan kita dalam membuat latihan, sepanjang 6 bulan ni, bilangan latihan yang diberikan oleh xifu naser tak terkira dan pastinya ada yang tidak mampu saya habiskan....
>kedua betapa pentingnya kamus, kerana dalam setiap perkataan arab, akan wujudnya beberapa perkataan dasar yang mana kita perlu cari dalam kamus. daripada perkataan dasar ini, akan terhasillanh pelbagai perkataan arab menggunakan wazan. pasti blurkan, ambil contoh..
daripada perkataan pokoknya, ك ت ب
ianyan dapat menghasilkan
كاتب -penulis
مكتبة- perpustakaan
-jelas penggunakan kamus sangat penting...
>kalau da masa, try cari quran perkata kerana ianya sangat bermanfaat dalam mempelajari bahasa arab, kerana dari situ, kita akan dapat banyak vocab....
>dan paling penting kena banyak bertanyer, kerana dari situ kita akan belajar banyak benda
>ni pun penting jugak, jangan putus asa, kerana mmg pening sedikit, lebih2 ag diri ini yang baru sje first time belajar arab, berkerut dahi jugak nak belaj, sekarang pun nak pening belajar, tapi lama2 tu ok, insyaallah...
>dan penting tu betulkan niat....
>>insyaallah mmg bercita2 nak mengajar bahasa arab, tapi masa mencemburui dan diri ni pun masih belajar, so insyaallah akan sebaik mungkin berusaha tuk mengajar apa yang mampu.....
sekadar itu sahaja, ingatlah, bahasa arab, bahasa quran, tak rugi belajar.....
Thursday, 7 November 2013
AkU dAn jAlAn yAnG BeRdUrI.........
perjalanan jauh mencari redhanya bukanlah satu jalan yang mudah. bukanlah satu jalan yang dihamparkan dengan bunga ros semerbak harum. satu jalan yang kiri dan kanannya orang saling bersorak dan bertepuk tangan. ianya satu jalan penunh berduri.
perkara ketiga, USRAH/BULATAN GUMBIRA rasa ini adalah sangat memainkan peranan dalanm kehidupan kita kerana kita sangat2 memerlukan kondisi persekitaran yang membolehkan kita berubah. hatta diri yang sedang menulis ini punya banyak dipengaruhi dengan usrah.wujudnya seorang naqib yang concern kepada kita. bolehnya kita berkongsi dan saling mendapat nasihat daripada teman2 usrah yang lain dan banyak ag.
tidak kisahlah ianya jalan dakwah mahupun jalan mencari tuhan. pokoknya, jalan yang dilalui adalah satu yakni dijalanmu aku bercinta. bercinta ape? bukanlah cinta mat jenin mahupun cinta monyet, namun jauh lebih penting, cinta pada Allah dan Rasul. ianya tidaklah mudah, semudah kata, kerana ianya perlu dicari, perlu dilalui dengan pelbagai onak.
bak kata hasan albanna,
Tidak ada kebangkitan tanpa cinta dan tidak ada cinta tanpa iman.....
Tidak ada kebangkitan tanpa cinta dan tidak ada cinta tanpa iman.....
ingatlah berjalan di jalan mencari kebenaran ini bukanlah mudah, ianya akan terus dan terus diuji.
teringat seorang sahabat bertanyer 'diuji bagaimana?'
perkara pertama yang akan diuji adalah diri kita sendiri. bagaimana kita dalam melakukan perubahan. adakah cukup bersedia? apakah tujuan kita berubah? semua ni haruslah kita bermuhasabah bersama...
>dan ingat dalam melakukan perubahan ni, ayat ni yang selalu saya fikirkan.
>dan ingat dalam melakukan perubahan ni, ayat ni yang selalu saya fikirkan.
انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
(surah attaubah ayat 41)
ayat nilah, antara ayat2 pertama yang saya kenal daripada quran yang menyusuk qalbu beberapa tahun lepas. ianya bukan mudah tuk berubah. masa yang penjang sangat diperlukan terutamnya diri sendiri.
perkara kedua adalah titik penolak terhadap pengislahan diri kita. teman-teman. satu benda yang sangat penting dlam perubahan setiap individu. ingatlah teman itu sangat memainkan peranan dalam kehidupan kita.
Hadis al-Bukhari dari Abu Musa al-Asy'ari, bermaksud:
“Diumpamakan rakan yang soleh dan rakan yang jahat ialah seperti (berkawan) dengan penjual minyak wangi dan tukang besi. Penjual minyak wangi tidak akan mensia-siakan anda, sama ada anda membelinya atau hanya mendapat bau harumannya. Tukang besi pula boleh menyebabkan rumah anda atau baju anda terbakar, atau mendapat bau busuk.”

Kaata-kata Iman As Syahid Hasan Al Banna mengenai halaqah atau usrah iaitu
" Wahai saudaraku, sistem usrah sangat bermanafaat bagi kita dan berguna bagi da'wah. Dengan daya dan kekuatan dari Allah SWT, sistem ini akan mampu menghimpun kalangan anggota ikhwan yang tulus, memudahkan hubungan antara mereka, mengerahkan mereka kepada teladan atau mithali dalam da'wah, memperkukuhkan ikatan persatuan mereka dan mengangkat persaudaraan mereka dari tutur kata-kata dan teori ke tingkat perlaksanaan atau operasi"
maka secara mudah,
diumpamakan kita tidak akan rasa manisnyer berusrah jika kita tidak terlibat bersama dan merasakan seperti mendengar khabar kafe mak yong menjual roti planta yang sedap, namun kita tidak tahu kesedapannya sampai kita sendiri yang pergi merasainya..
diumpamakan kita tidak akan rasa manisnyer berusrah jika kita tidak terlibat bersama dan merasakan seperti mendengar khabar kafe mak yong menjual roti planta yang sedap, namun kita tidak tahu kesedapannya sampai kita sendiri yang pergi merasainya..
baiklah, sebenarnya, sekadar nak share benda lain, tetiba taip benda lain. tak pelah sekadar taip apa yang terbaik sekadar untuk muhasabh diri..
akhir sekali, benda yang paling asas sekali dalam bertaubat ini adalah kita tidak boleh berputus-asa dengan Allah. Kena sentiasa minta ampun padaNya, setiap masa dan ketika. Kena yakin yang Dia akan ampunkan segala dosa yang ada, walau sebesar mana pon dosa itu (kecuali dosa mengsyirikkan Allah) kerana sememangnya sifat Allah itu Maha Pengampun, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Bukankah begitu wahai jiwa?
Allah sentiasa menanti-nantikan kita untuk mengadu nasib kepadaNya, tetapi kita sering berpaling angkuh daripadaNya.
Allah merindukan rintihan dan doa keampunan daripada kita, tetapi kita tidak pernah mahu meluangkan masa yang ada bersamaNya.
Allah mahu berlari kepada kita sekiranya kita berjalan padaNya, tetapi kita memilih untuk berlari menjauhiNya.
Layakkah kita menjadi hambaNya dengan keangkuhan dan kesombongan kita..?
Yet, Allah tidak berputus-asa dengan kita. Yet, Allah tidak pernah menutup pintu taubatNya kepada kita. And yet, Allah tetap kasih dan sayang kepada kita.
Benarlah, Allah itu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..!
moga bermanfaat.....
tHoLibul iLm'
.jpg)
part 2 of surah alkahf
Perjalanan Musa dan Khidir tersebut dikisahkan dalam Alquran surah al-Kahfi ayat 60 hingga 82.
Terdapat banyak hikmah dari kisah Khidir antaranya menuntut ilmu. Tampak dalam kisah betapa Nabi Musa sangat bersungguh dalam menuntut ilmu. Walaupun nabi musa merupakan seorang nabi ulul azmi, namun beliau tidak segan dan merendah diri untuk menuntut ilmu bahkan sanggup melalui perjalanan jauh demi untuk menuntut ilmu.
Secara ringkas kisahnya, nabi musa mengikuti nabi khidir dalam usaha beliau mempelajari ilmu dari nabi khidir dimana, awal2 lagi nabi khidir menyatakan bahawa nabi musa tidak akan mempu bersabar dengannya. Disepanjang 3perkara pelik yang dilakukan oleh nabi khidir dipersoalkan oleh nabi musa yang mana di peristiwa ketiga, nabi khidir memberitahu tentang maksud sebenar dia melakukan perkara pelik itu dan akhirnya mereka berpisah disitu. 3 perkara itu adalah melubangi perahu, membunuh seorang budak kecil,dan memperbaiki dinding sebuah rumah yang hampir roboh dikala tiada penduduk disitu.
Maka jawapan bagi setiap perbuatan yang dilakukan oleh nabi khidir adalah perahu itu adalah milik orang miskin yang bekerja di laut kelak dia akan ditangkap dan dirampas perahu itu oleh raja yang akan menyebabkan hidup orang miskin itu menjadi susah.
Adapun anak itu, kedua orang tuanya merupakan Mukminin yang mana nabi khidir khuwatir dia akan mendorong kedua orang tuanya pada kesesatan dan kekafiran. Ketiga, dinding rumah itu merupakan milik dua anak yatim di negeri tersebut yang mana dibawahnya tersimpan harta benda simpanan ayahnya yang soleh untuk keduanya demi kegunaan pada masa hadapan.
Konklusinya, secara ringkas kisah ni menjelaskan tentang perlunya kesabaran dalam menuntut ilmu serta peri pentingnya ilmu itu sendiri. ia masakan kita digelar tholibul ilm namun jauh sekali kita bersabar dengan dugaannya. Moga2 kita istiqamah dlm menunutut ilmu perubatan dan agama. Percayalaha janji allah dalam firmanNya dalam surah al-Mujadilah ayat 11,
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu (agama) beberapa derajat.”
Banyak ayat yang menyatakan keutamaan ilmu dan kewajiban menuntutnya. Dalam hadis, Rasulullah pun sering mengingatkan umatnya untuk menuntut ilmu. Beliau pun menyatakan keutamaan ilmu bagi para Muslimin.Dalam hadis riwayat Abu Dawud dan At-Tirmidzi dari Abud Darda menceritakan bahwa Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa menempuh suatu jalan yang padanya dia mencari ilmu, Allah akan mudahkan dia menempuh jalan dari jalan-jalan (menuju) jannah dan sesungguhnya para malaikat benar-benar akan meletakkan sayap-sayapnya untuk penuntut ilmu.
Mudah-mudahan kita dapat mengambil iktibar dari kisah ini, mudah2an perjuangan kita didalam menuntut ilmu dipermudahkan insyaallah...
Monday, 4 November 2013
DoA DaN pEdAnG
<Doa Itu Umpama Pedang>
Imam al-Izz al-Hanafi berkata:
فالأدعية والتعوذات والرقى بمنزلة السلاح،
Doa-doa, memohon perlindungan daripada Allah, dan jampi adalah umpama pedang.
والسلاح بضاربه، لا بحده فقط،
Pedang itu bergantung juga kepada orang yang menggunakannya, bukan sekadar pada ketajamannya.
فمتى كان السلاح سلاحا تاما والساعد قويا، والمحل قابلا، والمانع مفقودا: حصلت به النكاية في العدو،
Apabila pedang itu tajam, orang yang menghayunnya kuat, yang mahu diserang itu mampu dipotong, dan penghalang-penghalang sudah tiada; maka pihak musuh akan berjaya ditebas.
ومتى تخلف واحد من هذه الثلاثة تخلف التأثير,
Apabila salah satu daripada faktor di atas tiada, maka ia tidak akan berjaya.
فإذا كان الدعاء في نفسه غير صالح، أو الداعي لم يجمع بين قلبه ولسانه في الدعاء، أو كان ثم مانع من الإجابة لم يحصل الأثر.
Apabila yang berdoa itu dirinya sendiri tidak soleh, atau hatinya tidak menghayati dengan apa yang diminta oleh lisannya, atau ada penghalang-penghalang yang menghalang doa daripada dimakbulkan. Maka doa itu tidak akan meninggalkan kesan.
[Sharh al-Aqidah al-Tahawiah]
nota kaki:
1)penerimaan amalan itu bergantung pada:
- bergantung kepada pemakanannya halal/haram.
- sebab kepada diterima atau tidaknya doa/ibadah yang dilakukan.
2) Sebab- sebab diperkenankan doa serta beberapa adabnya:
perjalanan yang jauh – (hadis – tiga jenis doa yang diperkenankan , doa orang yg dizalimi, orang dlm
musafir dan doa ibu terhadap anaknya)
antara asas dlm berdoa adalah sentiasa memulakan dengan memuji-memuji nama Allah dan berselawat ke atas rasulullah.
KnOwLaDGe- quoted
True knowledge bring us closer to Allah
To learn a single topic of knowledge and teach it to a
Muslim is more beloved to me than having the whole world and giving it in the
cause of Allāh.
The first step in knowledge is to listen, then to be quiet
and attentive, then to preserve it, then to put it into practice and then to
spread it
Sufficient as knowledge for a person is that he fears Allah,
and sufficient as ignorance for a person is that he feels impressed with the
knowledge he has.
Al-Hasan Al-Basrî – Allah have
mercy on him – said: 'When a man sought knowledge, it would not be long before
it could be seen in his humbleness, his sight, upon his tongue and his hands,
in his prayer, in his speech and in his disinterest (zuhd) in worldly
allurements. And a man would acquire a portion of knowledge and put it into
practice, and it would be better for him than the world and all it contains –
if he owned it he would give it in exchange for the hereafter.
catatan ku...
sekadar mengemaskini dekstop laptopku, terjumpa beberapa article yang ku tulis ketika aku stress, sedih, gembira sebagai satu tanda tuk aku reflect setiap perkara....
iya, pastinya tidak ku post di FB kerana ianya perkara2 yang barangkali boleh disalah erti, namun kini peristiwa itu telah lama hampir lebih 6-12 bulan lepas meninggalkan aku, namun aku letakkan disini sekadar peringatan dan untuk aku mengenang dan muhasabah perkara itu....
"setiap daripada kita pastinya memegang jawatan hatta diri ini. namun terfikir tak kita mengenai betapa beratnya tanggungjawab walaupun jawatan sebagai AJK KEBERSIHAN dan sebagainya. kita sering kali memandang remeh dan seringkali mengabaikan amanah terhadap jawatan2 ini. dan kawan2 sering mengatakan, ler ko baru jadi exco logistic, senang je, aku ni timbalan pengarah, kerja ko senang dibandingkan dengan aku. nah, berkata mmg mudah namun setiap individu perlu fikir sejauh mana kemampuannya melakasanakan amanah ni. memang jelas, kita pasti melakukan kesilapan dalam menjalankan amanah ni, namun kita seharusnya berusaha sebaik mungkin untuk melaksanakan amanah ni sebaik mungkin walaupun tanggungjawab itu kecil...
lebih pedih lagi, ramai diantara kita suka mengatakan 'aku ni sibuklah', 'esok aku da teaching, 'tak da masa',case write up tak siap ag' dikala kita mempunyai tanggungjawab yang perlu dilaksanakan terutamanya untuk handle program kolej.
barangkali kita lupa, kita semua juga merupakan pelajar perubatan, semua busy kut....
apakah definisi busy? padahal kita punya masa untuk menonton movie? masih punya masa ber'facebook', masih punya masa untuk berchit chat, masih sempat bershopping?
>arrrggghhhh, tidak kita risau kelak setiap amanah itu akan dipertanggungjawab? dan lupakah kita bahawa jika kita memudahkan tugas orang lain, Allah akan mudahkan tugas kita?
>namun biarlah, yang penting kita terus mujahadah dalam melaksanakan tugas kita. kerana aku tahu, dalam risalah hasan albanna, antara ciri2 pemuda adalah mempunyai semngat(khamasah) yang tinggi, maka aku harus kuat dengan semangat muda ku, terus melangkah mencari redhaMu dengan khamasah yang Engkau berikan..
>dan tidak lupa allah berfirman, surah albaqarah ayat 286
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya
>nah apa lagi perlu engkau fikirkan, teruskan melangkah, genggam kata2 tuhanmu, sesungguhnya setiap daripada kita pasti diuji pokonya, adakah kita yakin pada ayat ni....
----keep moving bro------
nota tangan:
teringat enam persoalan imam alghazali, dan persoalan yang keempat adalah
, "Apa yang paling berat di dunia ini?". Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawapan hampir benar, kata Imam Ghazali, tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya sanggup mencabar permintaan Allah SWT, sehingga ramai dari manusia masuk ke neraka kerana ia tidak mampu memegang amanahnya.
semoga kita melaksanakan setiap tanggungjawab yang diberikan dengan sebaik mngkin...
iya, pastinya tidak ku post di FB kerana ianya perkara2 yang barangkali boleh disalah erti, namun kini peristiwa itu telah lama hampir lebih 6-12 bulan lepas meninggalkan aku, namun aku letakkan disini sekadar peringatan dan untuk aku mengenang dan muhasabah perkara itu....
"setiap daripada kita pastinya memegang jawatan hatta diri ini. namun terfikir tak kita mengenai betapa beratnya tanggungjawab walaupun jawatan sebagai AJK KEBERSIHAN dan sebagainya. kita sering kali memandang remeh dan seringkali mengabaikan amanah terhadap jawatan2 ini. dan kawan2 sering mengatakan, ler ko baru jadi exco logistic, senang je, aku ni timbalan pengarah, kerja ko senang dibandingkan dengan aku. nah, berkata mmg mudah namun setiap individu perlu fikir sejauh mana kemampuannya melakasanakan amanah ni. memang jelas, kita pasti melakukan kesilapan dalam menjalankan amanah ni, namun kita seharusnya berusaha sebaik mungkin untuk melaksanakan amanah ni sebaik mungkin walaupun tanggungjawab itu kecil...
lebih pedih lagi, ramai diantara kita suka mengatakan 'aku ni sibuklah', 'esok aku da teaching, 'tak da masa',case write up tak siap ag' dikala kita mempunyai tanggungjawab yang perlu dilaksanakan terutamanya untuk handle program kolej.
barangkali kita lupa, kita semua juga merupakan pelajar perubatan, semua busy kut....
apakah definisi busy? padahal kita punya masa untuk menonton movie? masih punya masa ber'facebook', masih punya masa untuk berchit chat, masih sempat bershopping?
>arrrggghhhh, tidak kita risau kelak setiap amanah itu akan dipertanggungjawab? dan lupakah kita bahawa jika kita memudahkan tugas orang lain, Allah akan mudahkan tugas kita?
>namun biarlah, yang penting kita terus mujahadah dalam melaksanakan tugas kita. kerana aku tahu, dalam risalah hasan albanna, antara ciri2 pemuda adalah mempunyai semngat(khamasah) yang tinggi, maka aku harus kuat dengan semangat muda ku, terus melangkah mencari redhaMu dengan khamasah yang Engkau berikan..
>dan tidak lupa allah berfirman, surah albaqarah ayat 286
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya
>nah apa lagi perlu engkau fikirkan, teruskan melangkah, genggam kata2 tuhanmu, sesungguhnya setiap daripada kita pasti diuji pokonya, adakah kita yakin pada ayat ni....
----keep moving bro------
nota tangan:
teringat enam persoalan imam alghazali, dan persoalan yang keempat adalah
, "Apa yang paling berat di dunia ini?". Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawapan hampir benar, kata Imam Ghazali, tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya sanggup mencabar permintaan Allah SWT, sehingga ramai dari manusia masuk ke neraka kerana ia tidak mampu memegang amanahnya.
semoga kita melaksanakan setiap tanggungjawab yang diberikan dengan sebaik mngkin...
AkU dAn pEmUdA KaHfI

Kisah pertama, ashabul kahfi yang mana ianya menekankan kisah sekumpulan sahabat yang melarikan diri ke gua kerana ingin menyelamatkan akidah daripada seorang raja yang kufur. Kisahnya diteruskan dengan Allah menidurkan mereka selama 350 tahun, yang mana di sini Allah menegur Rasulullah agar mengucapkan INSYAALLAH setiap kali berjanji.
Jelas ketika aku menulis tentang surah ini, aku cemburu bangat sama pemuda kahfi. Manakan tidak, ramai diantara kita sering mengimpikan persahabatan seperti Rasulullah dan Abu Bakar, Nabi Musa dan Harun ataupun Salman Al-Farisi dan Abu Darda’, begitu juga dengan diriku. Aku merindukan dan mencemburui persahabatan seperti persahabatan pemuda kahfi kerana mereka hidup berkumpulan, bergerombolan meriah mencari redha Tuhan. Pastinya persahabatan mereka jauh sekali bersenggeta mahupun bermusuhan, jelas ini adalah satu pengajaran daripada Allah tentang peri pentingnya hidup tanpa bermusuhan.

Mengambil ibrah yang kedua dr kisah ini, Allah merakamkan dalam quran, ketika mana mereka dalam keadaan yang gawat dan susah serta kelaparan, tetapi mereka masih berpesan kepada sahabat mereka yang ditugaskan ke kota mencari makanan itu supaya mencari dan memilih makanan yang bersih dan halal. Ini menandakan bahawa mereka adalah pemuda-pemuda yang bertakwa kepada Allah walaupun bagaimana situasinya.
Akhir sekali, saya berpesan pada diri saya dan kalian semua usahakanlah dalam mengekalkan keimanan itu, INGATLAH Allah sentiasa ada dalam mendengar keluhan kita, mendengar rintihan kita. Maka rintihlah, adulah, nagislah memohon berdoa kepada Rabb kita. Sesungguhnya berdoa itu senjata yang sangat hebat bagi individu muslim. Sekadar ingin berkongsi satu doa yang dirakamkan dalam surah kahf, ayat 10 yang boleh diamalkan:
رَبَّنَا آتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
mohon dilihat terjemahan dan membaca surah alkahfi mudah-mudahan, kita sama2 mentadabbur kisah ini secara bersama...
Tuesday, 29 October 2013
PaKsA DaN BeRlApAnG
Berlapang dada dalam memberi dan menerima pandangan itu perlu, kerana setiap dikalangan kita diberi peluang untuk berhujjah dan berdalil, jika kita mampu membawa hujjah yang tepat maka terimalah, jika kita tiada kekuatan hujjah usahlah memaksa orang lain menerima apa sahaja pandangan kita oleh kerana kita mempunyai kelebihan kuasa, lalu berlapang dadalah ketika memberi dan menerima teguran dengan itu kita lebih tenang dan lapang.. kecuali menerima apa sahaja arahan dari Allah tanpa hujjah..
Saturday, 26 October 2013
AkU NaK Si diA...
Tuesday, 15 October 2013
iLmU DaN TaRbIyaH
dicopy dan pasta daripada ustaz Raja Ahmad Mukhlis..
articles yang menarik untuk tatapan kita semua...
Imam Hasan Al-Banna: Tokoh Sufi Perintis Dakwah Haraki
Apabila kita melihat bentuk pemikiran Imam Hasan Al-Banna sendiri dalam memahami dakwah dan perlaksanaannya, beliau tidak terburu-buru menghukum orang yang tidak menyertai pergerakan yang ditubuhkan oleh beliau sebagai keluar daripada Al-Jamaah atau tidak terlibat dalam 'Amal Jama'ie.
Beliau mempunyai suatu ungkapan yang sangat masyhur iaitu:
"كم منا وليس فينا وكم فينا وليس منا،"
Maksudnya: "Berapa orang yang daripada kami (mempunyai kebersamaan fikrah) tetapi tidak dalam kelompok kami dan berapa ramai orang yang dalam kelompok kami (tanzhim) tidak tidak daripada kami (mempunyai kebersamaan fikrah)."
Oleh sebab itulah, ketika beliau menggariskan tentang kekuatan umat Islam, beliau menyebut tentang tiga golongan utama yang terpisah dari sudut tanzhim (organisasi) tetapi wajar mempunyai kerjasama berteraskan kebersamaan fikrah iaitulah kefahaman sahih terhadap agama Islam berlandaskan ahlus-sunnah wal jamaah.
Beliau menyebut dalam kitab beliau Muzakkirat Fi Ad-Dakwah wa Ad-Da’iyyah:-
“Jika Allah s.w.t. kehendaki kebaikan (bagi umat Islam), maka andai Al-Azhar (merujuk kepada institusi ulama’-ulama’ muktabar di Mesir) mengabungkan kekuatan ilmiah yang ia miliki dengan kekuatan kerohanian tarikat-tarikat sufi, serta digabungkan pula dengan kekuatan jamaah-jamaah Islam yang melaksanakan praktikalnya, maka umat Islam ini sudah tidah ada tolok bandingannya lagi.”
Jika seseorang penda'ie yang menjalani usaha dakwah mengikut kerangka dan manhaj haraki yang dicetuskan oleh Imam Hasan Al-Banna, maka bentuk pemikiran sebegini wajar ada dalam pemikiran mereka agar tidak timbul unsur-unsur ihtikar (monopoli) dalam usaha dakwah dan amal jama'ie.
Imam Hasan Al-Banna menyebut tiga golongan utama yang terpisah dari sudut tanzhim (organinasi) tetapi mempunyai persamaan fikrah (iaitu kefahaman sahih terhadap Islam dengan berteraskan kefahaman ahlus sunnah wal jamaah) agar mampu bekerjasama sehingga membentuk kekuatan umat Islam.
Beliau (Imam Hasan Al-Banna) menyebut Al-Azhar terlebih dahulu kerana institusi ilmu sangat penting dalam mencorak kesahihan pendirian dan pegangan seseorang dalam masalah agama yang usul kerana ilmu adalah neraca utama sesuatu kebenaran. Oleh sebab itulah, beliau menyentuh kepentingan marhalah Ta'rif dan rukun bai'ah yang pertama sebagai rukun faham yang mana kedua-duanya melibatkan persoalan ilmu. Penguasaan ilmu bukan berteraskan kefahaman sebenar ahlus-sunnah wal jamaah akan merosakkan sesebuah organisasi dakwah walaupun dihiasi dengan slogan-slogan indah.
Kemudian, Imam Hasan Al-Banna menyebut golongan sufi yang muhaqqiq kerana merekalah para pemimpin dalam bidang tarbiah dan amal. Setelah penguasaan ilmu, maka seseorang perlu mengamalkan ilmunya dan menghiasi diri dengan akhlak-akhlak terpuji di samping melawan hawa nafsu yang buruk. Maka, golongan sufi adalah golongan yang mempunyai keahlian yang khusus dalam bidang ini sebagaimana sering disebut oleh beliau.
Oleh sebab itu jugalah, dekatnya kebersamaan fikrah antara Al-Ikhwan yang asal dengan golongan sufi dapat digambarkan oleh Al-Ustaz Umar Al-Tilmisani (Mursyidul Am Al-Ikhwan ynag ketiga) sehingga beliau berkata:
“Masih kekal di sisi kami (Ikhwan Muslimin menurut beliau) suatu kelompok dalam kalangan umat Islam, yang mana mereka adalah manusia yang paling saya cintai dihatiku dan yang paling dekat kepada diriku. Mereka adalah ahli-ahli tariqat sufiyyah. Saya tidak bermaksud keseluruhan mereka, tetapi yang saya maksudkan adalah golongan yang bersih sirr mereka, disulami taqwa dalamannya dan baik keimanannya dalam niatnya dalam kalangan mereka.” [Al-Ikhwan Al-Muslimun: Mabda’ wa Fikrah wa Aqidah tahun 1936] Rujuk juga buku beliau Syahid Al-Mihrab Umar bin Al-Khattab.
Kemudian, barulah Imam Hasan Al-Banna menyebut tentang golongan pendakwah dan jamaah-jamaah Islam yang perlu merujuk bidang ilmu mereka kepada institusi muktabar (seperti Al-Azhar di Mesir dan aliran-aliran Pondok dan seumpamanya di Nusantara yang dihuni oleh para ulama' muktabar) dan merujuk dalam bidang kerohanian mereka kepada institusi muktabar seperti golongan sufi yang muhaqqiq. Dengan demikian, sudah pasti kerjasama akan terbentuk jika masing-masing tahu di mana letaknya peranan pengukur dan diukur. Kepincangan yang berlaku adalah apabila yang diukur ingin menjadikan pengukur sebagai yang diukur, maka berleluasalah kepincangan dalam bidang dakwah dan sebagainya.
ustaz Raja Ahmad Mukhlis,
articles yang menarik untuk tatapan kita semua...
Imam Hasan Al-Banna: Tokoh Sufi Perintis Dakwah Haraki
Apabila kita melihat bentuk pemikiran Imam Hasan Al-Banna sendiri dalam memahami dakwah dan perlaksanaannya, beliau tidak terburu-buru menghukum orang yang tidak menyertai pergerakan yang ditubuhkan oleh beliau sebagai keluar daripada Al-Jamaah atau tidak terlibat dalam 'Amal Jama'ie.
Beliau mempunyai suatu ungkapan yang sangat masyhur iaitu:
"كم منا وليس فينا وكم فينا وليس منا،"
Maksudnya: "Berapa orang yang daripada kami (mempunyai kebersamaan fikrah) tetapi tidak dalam kelompok kami dan berapa ramai orang yang dalam kelompok kami (tanzhim) tidak tidak daripada kami (mempunyai kebersamaan fikrah)."
Oleh sebab itulah, ketika beliau menggariskan tentang kekuatan umat Islam, beliau menyebut tentang tiga golongan utama yang terpisah dari sudut tanzhim (organisasi) tetapi wajar mempunyai kerjasama berteraskan kebersamaan fikrah iaitulah kefahaman sahih terhadap agama Islam berlandaskan ahlus-sunnah wal jamaah.
Beliau menyebut dalam kitab beliau Muzakkirat Fi Ad-Dakwah wa Ad-Da’iyyah:-
“Jika Allah s.w.t. kehendaki kebaikan (bagi umat Islam), maka andai Al-Azhar (merujuk kepada institusi ulama’-ulama’ muktabar di Mesir) mengabungkan kekuatan ilmiah yang ia miliki dengan kekuatan kerohanian tarikat-tarikat sufi, serta digabungkan pula dengan kekuatan jamaah-jamaah Islam yang melaksanakan praktikalnya, maka umat Islam ini sudah tidah ada tolok bandingannya lagi.”
Jika seseorang penda'ie yang menjalani usaha dakwah mengikut kerangka dan manhaj haraki yang dicetuskan oleh Imam Hasan Al-Banna, maka bentuk pemikiran sebegini wajar ada dalam pemikiran mereka agar tidak timbul unsur-unsur ihtikar (monopoli) dalam usaha dakwah dan amal jama'ie.
Imam Hasan Al-Banna menyebut tiga golongan utama yang terpisah dari sudut tanzhim (organinasi) tetapi mempunyai persamaan fikrah (iaitu kefahaman sahih terhadap Islam dengan berteraskan kefahaman ahlus sunnah wal jamaah) agar mampu bekerjasama sehingga membentuk kekuatan umat Islam.
Beliau (Imam Hasan Al-Banna) menyebut Al-Azhar terlebih dahulu kerana institusi ilmu sangat penting dalam mencorak kesahihan pendirian dan pegangan seseorang dalam masalah agama yang usul kerana ilmu adalah neraca utama sesuatu kebenaran. Oleh sebab itulah, beliau menyentuh kepentingan marhalah Ta'rif dan rukun bai'ah yang pertama sebagai rukun faham yang mana kedua-duanya melibatkan persoalan ilmu. Penguasaan ilmu bukan berteraskan kefahaman sebenar ahlus-sunnah wal jamaah akan merosakkan sesebuah organisasi dakwah walaupun dihiasi dengan slogan-slogan indah.
Kemudian, Imam Hasan Al-Banna menyebut golongan sufi yang muhaqqiq kerana merekalah para pemimpin dalam bidang tarbiah dan amal. Setelah penguasaan ilmu, maka seseorang perlu mengamalkan ilmunya dan menghiasi diri dengan akhlak-akhlak terpuji di samping melawan hawa nafsu yang buruk. Maka, golongan sufi adalah golongan yang mempunyai keahlian yang khusus dalam bidang ini sebagaimana sering disebut oleh beliau.
Oleh sebab itu jugalah, dekatnya kebersamaan fikrah antara Al-Ikhwan yang asal dengan golongan sufi dapat digambarkan oleh Al-Ustaz Umar Al-Tilmisani (Mursyidul Am Al-Ikhwan ynag ketiga) sehingga beliau berkata:
“Masih kekal di sisi kami (Ikhwan Muslimin menurut beliau) suatu kelompok dalam kalangan umat Islam, yang mana mereka adalah manusia yang paling saya cintai dihatiku dan yang paling dekat kepada diriku. Mereka adalah ahli-ahli tariqat sufiyyah. Saya tidak bermaksud keseluruhan mereka, tetapi yang saya maksudkan adalah golongan yang bersih sirr mereka, disulami taqwa dalamannya dan baik keimanannya dalam niatnya dalam kalangan mereka.” [Al-Ikhwan Al-Muslimun: Mabda’ wa Fikrah wa Aqidah tahun 1936] Rujuk juga buku beliau Syahid Al-Mihrab Umar bin Al-Khattab.
Kemudian, barulah Imam Hasan Al-Banna menyebut tentang golongan pendakwah dan jamaah-jamaah Islam yang perlu merujuk bidang ilmu mereka kepada institusi muktabar (seperti Al-Azhar di Mesir dan aliran-aliran Pondok dan seumpamanya di Nusantara yang dihuni oleh para ulama' muktabar) dan merujuk dalam bidang kerohanian mereka kepada institusi muktabar seperti golongan sufi yang muhaqqiq. Dengan demikian, sudah pasti kerjasama akan terbentuk jika masing-masing tahu di mana letaknya peranan pengukur dan diukur. Kepincangan yang berlaku adalah apabila yang diukur ingin menjadikan pengukur sebagai yang diukur, maka berleluasalah kepincangan dalam bidang dakwah dan sebagainya.
ustaz Raja Ahmad Mukhlis,
Saturday, 12 October 2013
HaRaPAn tInGgAl hArApAn?
sekadar ingin berkongsi, bahkan peringatan buat diri yang lemah lagi keji ini...
tertarik dengan dialog indah Allah kepada kita yakni dalam firmanNya dalam surah attahrim ayat 8,
Allah berfirman yang bermaksud: "wahai orang2 yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat (taubat yang semurni-murninya). mudah2an Rabmu akan menutup kesalahan2 dan memasukkan kamu kedalam jannah yang mengalir dibawahnya sungai2." (surah al-Tahrim 66:8)
>disini urgensi taubat ditekankan oleh ALLAH kepada hambaNya yang beriman yang menjadi akar bagi agama yang sangat penting dlam kehidupan setiap insan...
bahkan disini ditekankan jua kepada kita semua bahawa seharusnya kita tidak berputus harapan dari rahmat Allah walau sebanyak dan sebesar mana pun dosa yang pernah dilakukan. Walau apapun maksiat yang kita lakukan, dari sekecil-kecilnya hinggalah sebesar-besarnya, jangan berputus harapan bahawa pintu taubat terus terbuka.
Bahkan walaupun perkara-perkara kufur atau syirik sekalipun, misalnya orang kafir yang menyembah selain Allah, mensyirikkan Allah, tentu sahaja dia juga boleh bertaubat. Ini kerana Allah berfirman,
إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا (Sesungguhnya Allah mengampunkan kesemua jenis dosa-dosa). Tidak ada dosa yang dikecualikan dari pengampunan Allah. Jadi janganlah berputus harapan dari mendapat keampunan daripada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dalam Surah Al-Zumar ayat ke-53 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah wahai hamba-hambaKu yang telah melampaui batas ke atas diri mereka; janganlah kamu berputus harapan dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampunkan segala dosa-dosa. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani.” (Surah Al-Zumar: 53)
Juga firman Allah dalam Surah Ali Imran ayat ke-135,
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Dan mereka (orang-orang beriman) apabila melakukan perbuatan keji atau menzalimi diri mereka sendiri, mereka segera ingat akan Allah lalu meminta keampunan terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampunkan dosa selain Allah? Dan mereka tidak terus menerus dalam perbuatan dosanya itu, sedang mereka mengetahui (kesalahan dan akibat dari dosa itu).” (Surah Ali Imran: 135)
kita seharusnya sentiasa muhasabah kerana dia mengetahui, yakin dan percaya bahawa sehebat mana pun dirinya pasti dia ada kesalahan dan kesilapan seperti mana disebut dalam hadis Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam,
كُلُّ بَنِي آدَم خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ
“Setiap anak Adam melakukan kesalahan dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah orang-orang yang bertaubat.” (Hasan. Riwayat Ahmad)
Solat juga mampu mengekang seseorang itu dari terjebak kepada dosa. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ
“Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan mengerjakan solat.” (Surah Al-Baqarah, 2: 45)
Ini seperti mana yang disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim,
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
“Permisalan teman yang baik dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang besi. Adapun penjual minyak wangi, sama ada dia akan menghadiahkan kamu wangiannya, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang besi, sama ada dia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang busuk.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
rujkan bersama:
http://www.youtube.com/watch?v=1gQjzl-p2ZA#t=232
tertarik dengan dialog indah Allah kepada kita yakni dalam firmanNya dalam surah attahrim ayat 8,
Allah berfirman yang bermaksud: "wahai orang2 yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat (taubat yang semurni-murninya). mudah2an Rabmu akan menutup kesalahan2 dan memasukkan kamu kedalam jannah yang mengalir dibawahnya sungai2." (surah al-Tahrim 66:8)
>disini urgensi taubat ditekankan oleh ALLAH kepada hambaNya yang beriman yang menjadi akar bagi agama yang sangat penting dlam kehidupan setiap insan...
bahkan disini ditekankan jua kepada kita semua bahawa seharusnya kita tidak berputus harapan dari rahmat Allah walau sebanyak dan sebesar mana pun dosa yang pernah dilakukan. Walau apapun maksiat yang kita lakukan, dari sekecil-kecilnya hinggalah sebesar-besarnya, jangan berputus harapan bahawa pintu taubat terus terbuka.

إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا (Sesungguhnya Allah mengampunkan kesemua jenis dosa-dosa). Tidak ada dosa yang dikecualikan dari pengampunan Allah. Jadi janganlah berputus harapan dari mendapat keampunan daripada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dalam Surah Al-Zumar ayat ke-53 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah wahai hamba-hambaKu yang telah melampaui batas ke atas diri mereka; janganlah kamu berputus harapan dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampunkan segala dosa-dosa. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani.” (Surah Al-Zumar: 53)
Juga firman Allah dalam Surah Ali Imran ayat ke-135,
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Dan mereka (orang-orang beriman) apabila melakukan perbuatan keji atau menzalimi diri mereka sendiri, mereka segera ingat akan Allah lalu meminta keampunan terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampunkan dosa selain Allah? Dan mereka tidak terus menerus dalam perbuatan dosanya itu, sedang mereka mengetahui (kesalahan dan akibat dari dosa itu).” (Surah Ali Imran: 135)
kita seharusnya sentiasa muhasabah kerana dia mengetahui, yakin dan percaya bahawa sehebat mana pun dirinya pasti dia ada kesalahan dan kesilapan seperti mana disebut dalam hadis Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam,
كُلُّ بَنِي آدَم خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ
“Setiap anak Adam melakukan kesalahan dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah orang-orang yang bertaubat.” (Hasan. Riwayat Ahmad)
Solat juga mampu mengekang seseorang itu dari terjebak kepada dosa. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ
“Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan mengerjakan solat.” (Surah Al-Baqarah, 2: 45)
Ini seperti mana yang disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim,
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
“Permisalan teman yang baik dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang besi. Adapun penjual minyak wangi, sama ada dia akan menghadiahkan kamu wangiannya, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang besi, sama ada dia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang busuk.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
rujkan bersama:
http://www.youtube.com/watch?v=1gQjzl-p2ZA#t=232
Friday, 27 September 2013
maqasid syariah kepimpinan
khutbah jumaat:
maqasid syariah(objektif syarak): kepimpinan
kepimpinan terbentuk atas dua teras strategi utama iaitu untuk mendatangkan sebanyak mungkin manfaat dan menghindarkan segala bentuk kemudaratan.
cara-cara mencapai kepimpinan yang baik:
1) Menjaga dan memelihara agama
- Setiap pemimpin perlu muhasabah diri dan menasihati kelompok dalam lingkungan pengaruh dan lingkungan perhatiannya tentang kesedaran beragama.
2)Menjaga dan memelihara jiwa
-Gerakan menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran perlu diperhebatkan
3)Menjaga dan memelihara akal
-Pemerkasaan usaha untuk membina kefahaman secara informasi dan ilmiah ke arah perpaduan haruslah dipertingkatkan lagi
4)Menjaga dan memelihara keturunan
-Untuk mengukuhkan lagi perpaduan, manusia perlu pada penerapan akhlak mulia
5)Menjaga dan memelihara harta
Usaha ke arah perpaduan(ukhuwah) sememangnya memerlukan sumber kewangan yang kukuh untuk membolehkan gerak kerja berjalan dengan lancar
>mungkin ada yang kata ini khas buat pemimpin seperti pemimpin negara mahupun yang lain2(JAKSA, MEP, MPP, PERSIAP,PPK)..tp untukku satu refleksi mudah, jika ingin sesuatu perubahan yang besar, mulakan dengan kecil, perkuatkanlah akar2 pokok agar buah2 yang dihasilkan itu enak dan memberi manfaat, tidak kisahlah dimana kalian, jika kita berusaha sesuatu untuk masyarakat disekeliling insyaallah ianya akan menjadi satu perubahan yang lebih besar...
harap bermanfaat.....
maqasid syariah(objektif syarak): kepimpinan
kepimpinan terbentuk atas dua teras strategi utama iaitu untuk mendatangkan sebanyak mungkin manfaat dan menghindarkan segala bentuk kemudaratan.
cara-cara mencapai kepimpinan yang baik:
1) Menjaga dan memelihara agama
- Setiap pemimpin perlu muhasabah diri dan menasihati kelompok dalam lingkungan pengaruh dan lingkungan perhatiannya tentang kesedaran beragama.
2)Menjaga dan memelihara jiwa
-Gerakan menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran perlu diperhebatkan
3)Menjaga dan memelihara akal
-Pemerkasaan usaha untuk membina kefahaman secara informasi dan ilmiah ke arah perpaduan haruslah dipertingkatkan lagi
4)Menjaga dan memelihara keturunan
-Untuk mengukuhkan lagi perpaduan, manusia perlu pada penerapan akhlak mulia
5)Menjaga dan memelihara harta
Usaha ke arah perpaduan(ukhuwah) sememangnya memerlukan sumber kewangan yang kukuh untuk membolehkan gerak kerja berjalan dengan lancar
>mungkin ada yang kata ini khas buat pemimpin seperti pemimpin negara mahupun yang lain2(JAKSA, MEP, MPP, PERSIAP,PPK)..tp untukku satu refleksi mudah, jika ingin sesuatu perubahan yang besar, mulakan dengan kecil, perkuatkanlah akar2 pokok agar buah2 yang dihasilkan itu enak dan memberi manfaat, tidak kisahlah dimana kalian, jika kita berusaha sesuatu untuk masyarakat disekeliling insyaallah ianya akan menjadi satu perubahan yang lebih besar...
harap bermanfaat.....
Friday, 13 September 2013
Ini bukan cobaan, tapi ini betul-betul!
Allah turunkan ujian dan dugaan pada kita bukan sebab suka-suka atau sebab Dia benci pada kita.
Tapi Dia beri ujian sebab Dia sangat kasih dan sayang pada kita. Supaya apabila kita diuji, kita akan merintih, mengadu padaNya. Dan supaya kita tidak terlepas, terbabas daripada batas-batasNya.
Makanyer kita seharusnya bersyukurlah apabila kita diuji. Itu tandanya Dia masih ingat dan rindu pada kita.
Ini bukan cobaan, tapi ini betul-betul! betul-betul kasih sayang Allah pada kita...
Benar. Di dunia ini, Allah mahu melihat dan menilai, siapakah di kalangan para hambaNya yang benar-benar tegar dengan ujian-ujianNya. Dia mahu melihat, siapakah yang benar-benar istiqamah dan berpegang teguh dengan taliNya. Oleh itu, Dia letaklah duri dan ranjau di sepanjang perjalanan hidup kita di dunia ini. Dan siapa yang berjaya mengharunginya di akhirat sana, pasti ada syuga yang menanti dengan penuh setia.
pokoknyer, article ini ku tulis selepas aku ditembak menggunakan machine gun M16 bertalu-talu oleh seniurku semalam ketika aku risau memikirkan sesuatu. manakan tidak, risau-risau terpaksa mengangkat bendera putih sebelum mahu berjuang.. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar pada saat ini..
antara inti pati tegurannya, kesilapan kita apabila kita menilai ujian dan dugaan dari Allah itu sebagai bala dan tanda Allah menghukum kita. Sedangkan nikmat dan kejayaan hidup di dunia adalah tanda Allah sayang dan cinta kepada kita. Itu adalah satu kesilapan besar.
Firman Allah di dalam surah al-Fajr:
jarang-jarang ketika melalui jalan yang penuh duri-duri yang bertebaran, kita mempunyai perasaan yang positive... teringat ketika semalam, salah satu peluru short snipple yang tepat mengenai right subintercostal space yang ke tiga, ketika dibacakan hadis ini:
Daripada Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahawa Rasulullah sallallaahu ‘alayhi wa sallam pernah bersabda :
iya pastinya inilah yang biasa kita semua lakukan, Ahh entah bagaimana semua ni boleh berlaku.. semua ini tidaklah terhenti disitu, tembakan kedua daripada seniurku tepat mengenai di frontal part of the head, DUSHH (sound effect sikit)....
Bangunlah wahai jiwa selepas jatuh. Teruskan melangkah. Dan sekiranya jatuh sekali lagi, jangan sekali-kali berputus asa. Bangun, dan teruskan lagi melangkah. seperti mana dalam firman Allah:
Definitely this is the posting which teach me alot of things, anyway, sedih meninggalkannya..
ok, after all, failure is the best teacher for success...
>anyway to all my friend who will seat for the final exam, lets do our best, with putting the real hope to our YA RAHMAN, we do our best, lets Allah do the rest....
any sebarang teguran, sangatlah di tagih.....
dan jika diri ini ada melakukan kesilapan, pastinyer saya ingin memohon maaf kepada kalian....
Tapi Dia beri ujian sebab Dia sangat kasih dan sayang pada kita. Supaya apabila kita diuji, kita akan merintih, mengadu padaNya. Dan supaya kita tidak terlepas, terbabas daripada batas-batasNya.
Makanyer kita seharusnya bersyukurlah apabila kita diuji. Itu tandanya Dia masih ingat dan rindu pada kita.
Ini bukan cobaan, tapi ini betul-betul! betul-betul kasih sayang Allah pada kita...

"Adakah kamu mengira kamu akan masuk sorga, padahal belum datang kepadamu (cubaan) seperti (yang dialami) oleh orang-orang yang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan digoncang (dengan pelbagai cubaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bertanya, 'Bilakah sampai pertolongan Allah?' Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.'
[al-Baqarah, 2:214]
pokoknyer, article ini ku tulis selepas aku ditembak menggunakan machine gun M16 bertalu-talu oleh seniurku semalam ketika aku risau memikirkan sesuatu. manakan tidak, risau-risau terpaksa mengangkat bendera putih sebelum mahu berjuang.. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar pada saat ini..
antara inti pati tegurannya, kesilapan kita apabila kita menilai ujian dan dugaan dari Allah itu sebagai bala dan tanda Allah menghukum kita. Sedangkan nikmat dan kejayaan hidup di dunia adalah tanda Allah sayang dan cinta kepada kita. Itu adalah satu kesilapan besar.
Firman Allah di dalam surah al-Fajr:
"Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, 'Tuhanku telah memuliakanku.'
Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, 'Tuhanku telah menghinaku.'
[al-Fajr, 89:15-16]
jarang-jarang ketika melalui jalan yang penuh duri-duri yang bertebaran, kita mempunyai perasaan yang positive... teringat ketika semalam, salah satu peluru short snipple yang tepat mengenai right subintercostal space yang ke tiga, ketika dibacakan hadis ini:
Daripada Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahawa Rasulullah sallallaahu ‘alayhi wa sallam pernah bersabda :
”Mukmin yang kuat lebih disukai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun pada kedua-duanya ada kebaikan. Berjaga-jagalah terhadap perkara yang boleh mendatangkan kebaikan kepada engkau, pintalah pertolongan daripada Allah. Sekiranya engkau ditimpa sesuatu musibah, maka jangan engkau berkata : ”KALAULAH aku lakukan begini maka sudah pasti lain yang berlaku. Tetapi katakanlah : ”Itu merupakan takdir Allah dan Dia melakukan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya ‘KALAU’ akan membukakan pintu amalan syaitan.” [Riwayat Muslim]
.jpg)
peluru itu berbunyi mengatakan ujian atau cobaan bagi seseorang mukmin adalah kebaikan, seperti sabda Nabi Muhammad saw
“Sungguh unik perkara orang mukmin itu, semua perkaranya adalah baik. Jika mendapat kebaikan ia bersyukur, maka itu menjadi kebaikan baginya. Dan jika ditimpa musibah ia bersabar, maka itupun sebuah kebaikan baginya. Dan ini hanya akan terjadi pada orang mukmin. (HR. Muslim)
>dengan luka tembakan di sana sini, banyak benda yang menyebabkan aku berfikir, benarlah jika kita bersama penjual minyak wangi pasti diri kita berbau perfume yang wangi..... apapun buat seniurku itu, banyak yang telah engkau mengajarkanku selama 4 tahun pengenalanku...
point to be ponder:
untuk mendidik diri kita menjadi hambaNya yang taqarrub denganNya, yang sentiasa bersyukur dan rendah hati dan yang sentiasa berazam untuk menjadi hambaNya yang lebih baik, soleh dan bertaqwa sehari-hari. Sementara kita ini adalah hambaNya yang hina, yang begitu banyak berhutang dengan rahmat dan kasih-sayangNya yang melimpah ruah.
maka, pokoknyer, apabila sesuatu musibah atau perkara-perkara yang kurang enak berlaku kepada kita, menjadi tanggungjawab dan tugas kita sebenarnya untuk mencari hikmah yang tersembunyi. Keduanya, orang yang rugi adalah orang yang tidak belajar daripada kesilapan dan kegagalannya.
Kata Saidina 'Ali r.a.:
"Orang yang hari ininya lebih teruk daripada hari semalam, maka dia adalah orang yang bodoh.
Orang yang hari ininya sama seperti harinya semalam, dia adalah orang yang rugi.
Sedangkan orang yang hari ininya lebih baik daripada semalam, maka dialah orang yang beruntung."
Bangunlah wahai jiwa selepas jatuh. Teruskan melangkah. Dan sekiranya jatuh sekali lagi, jangan sekali-kali berputus asa. Bangun, dan teruskan lagi melangkah. seperti mana dalam firman Allah:
"Wahai jiwa-jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang redha dan diredhaiNya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu, dan masuklah ke dalam sorgaKu."
[al-Fajr, 89: 27-30]
ok, after all, failure is the best teacher for success...
>anyway to all my friend who will seat for the final exam, lets do our best, with putting the real hope to our YA RAHMAN, we do our best, lets Allah do the rest....
any sebarang teguran, sangatlah di tagih.....
dan jika diri ini ada melakukan kesilapan, pastinyer saya ingin memohon maaf kepada kalian....
Wednesday, 11 September 2013
SyOkNyEr nIkAh...
yer cinta satu kalimah yang penuh makna, cinta, perisanya manis dek ketika dirasakan..
walaupun diri yang menulis ini tidaklah memahami dan melalui alam perkahwinan namun sedikit pencerapan dari ibu bapa dan sedikit bacaan menulis agar ianya bermanfaat uat diri, pastinya teguran dan nasihat sangat2 ditagih dari kalian semua..
yer benar perasaan cinta itu bukan harus di DELETE tetapi perlu di HIDDENKAN untuk sementara waktu hingga tiba waktunya untuk DIAPPROVE oleh yang HALAL....perkara yang simple, namun apa penting adalh bagaimana kita memenifistasikan cinta itu sendiri..
pastinya cinta itu satu yang fitrah dan makanya harus dikekalin suci dengan uslub dan minhaj yang bersih...
Firman Allah:
"Dijadikan indah pada pandangan manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan iaitu wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan disisi Allah tempat kembali yang baik"
[ali-Imraan, 3:14]
Membicarakan soal Baitul Muslim/perkahwinan, dan bukannya perkara yang biasa-biasa. Ia adalah penyatuan dua jiwa, menggabungkan dua planet dari marikh dan venus yang sama-sama mahu mengejar aspirasi agung dalam menggapai keredhaanNya yang hakiki. namun jauh disudut kehadapan, tanggungjawab dan amanah yang datang bersamanya juga lebih besar dan berat..
Keluarga yang bahagia pastinya diketuai oleh ketua yang mantap dan bergaya bukan..?
Seorang suami dalam Baitul Muslim tidak boleh tidak, bertanggungjawab bukan sahaja memastikan dirinya kekal utuh setelah berkahwin, malah wajib pula memastikan pendidikan/tarbiyyah pasangan dan anak-anaknya nanti juga terbela dan terjaga. Waduh-waduh, ini kerja beraaaattt dong! Makanya, seorang rijal/pemuda itu perlu betul-betul bersedia sebelum melangkah ke alam yang penuh mencabar itu.
>secara ringkas persediaan bagi menempuh alam perkahwinan ini haruslah bermula dari diri sendiri baik laki2 mahupun wanita. manakan berbunyi jika bertepuk sebelah tangan?
bagaimana berjaya nakhoda kapal tanpa klasi2 kapalnyer yang mahir?
baiklah berbalik pada pemilihan.. ramai yang bertanyer, bagaimana ingin memilih?
ya bukan mudah kok..
teringat kata seorang sahabat, perkara paling penting adalah sentiasa berharap dengan mereasakan diri ini pasti dan sepastinya lemah, maka bermohonlah pada Allah. melakukan istiharah(pastinya istiharah tidaklah hanya pada ketika pemilihan jodoh namun jauh untuk setiap kali kita ingin membuat pilihan hatta ketika ke kafe...)...jangan lupa betapa peri pentingnya kita dalam berusaha , berdoa, dan bertawakal pada allah...
berusaha dalam mencari yang beragama dan berdoa seperti mana yang diajarin di dalam quran:
>moga kita dapat meraih indahnya bercinta menurut kaca mata islam...
walaupun diri yang menulis ini tidaklah memahami dan melalui alam perkahwinan namun sedikit pencerapan dari ibu bapa dan sedikit bacaan menulis agar ianya bermanfaat uat diri, pastinya teguran dan nasihat sangat2 ditagih dari kalian semua..
.jpg)
pastinya cinta itu satu yang fitrah dan makanya harus dikekalin suci dengan uslub dan minhaj yang bersih...
Firman Allah:
"Dijadikan indah pada pandangan manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan iaitu wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan disisi Allah tempat kembali yang baik"
[ali-Imraan, 3:14]
Membicarakan soal Baitul Muslim/perkahwinan, dan bukannya perkara yang biasa-biasa. Ia adalah penyatuan dua jiwa, menggabungkan dua planet dari marikh dan venus yang sama-sama mahu mengejar aspirasi agung dalam menggapai keredhaanNya yang hakiki. namun jauh disudut kehadapan, tanggungjawab dan amanah yang datang bersamanya juga lebih besar dan berat..
ingatlah wahai jiwa, kahwin/baitul muslim boleh jadi ibadah tatkala kena pada niatnya,caranya dan lain-lain. Kerana-nya(kahwin) Allah redha. Lalu kita diberi syurga. Namun, di sebalik itu, kahwin boleh mengundang murka andai kita tidak bersedia. Lalu menjadilah kita lalai dengan dunia. hidup sepi dengan agama. terputus hubungan dengan yang Esa.
Seorang suami dalam Baitul Muslim tidak boleh tidak, bertanggungjawab bukan sahaja memastikan dirinya kekal utuh setelah berkahwin, malah wajib pula memastikan pendidikan/tarbiyyah pasangan dan anak-anaknya nanti juga terbela dan terjaga. Waduh-waduh, ini kerja beraaaattt dong! Makanya, seorang rijal/pemuda itu perlu betul-betul bersedia sebelum melangkah ke alam yang penuh mencabar itu.
>secara ringkas persediaan bagi menempuh alam perkahwinan ini haruslah bermula dari diri sendiri baik laki2 mahupun wanita. manakan berbunyi jika bertepuk sebelah tangan?
bagaimana berjaya nakhoda kapal tanpa klasi2 kapalnyer yang mahir?
baiklah berbalik pada pemilihan.. ramai yang bertanyer, bagaimana ingin memilih?
ya bukan mudah kok..
teringat kata seorang sahabat, perkara paling penting adalah sentiasa berharap dengan mereasakan diri ini pasti dan sepastinya lemah, maka bermohonlah pada Allah. melakukan istiharah(pastinya istiharah tidaklah hanya pada ketika pemilihan jodoh namun jauh untuk setiap kali kita ingin membuat pilihan hatta ketika ke kafe...)...jangan lupa betapa peri pentingnya kita dalam berusaha , berdoa, dan bertawakal pada allah...
berusaha dalam mencari yang beragama dan berdoa seperti mana yang diajarin di dalam quran:
"Dan orang-orang yang berkata: "Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa."
[al-Furqan, 25:74]
>teringat sepanjang berada di dalam posting psychiatric, teringat kata2 ini dari seorang wanita,
'saya redha dengan dia, walaupun dia seorang yang jahat, dialah jodoh saya dr'
'saya redha dengan dia, walaupun dia seorang yang jahat, dialah jodoh saya dr'
>pastinya jiwa yang mendengar ini, bagai dipanah dengan pemanah buluh dari jarak 30 meter!!
manakan tidak, perempuan berhak memilih si jejaka untuk dijadikan sebagai bakal zaujnyer.. hatta ketika si rijal mencari bakal zaujahnya, pastinya mereka meninginkan seorang yang beragama, rupa paras, berketurunan, dan sebagainya...
begitu juga pada kalian penghuni venus(sedikit adaptasi judul men from mars, women from venus), kalian berhak mencari siapa yang dirasakan sesuai buat kalian...
lupakah kita akan kisah romantik saidatina khadijah dan Nabi muhammad, bagaimana saidatina khadijah meng'approach' Rasulullah...
pokoknya, cinta itu suci dan tidak seharusnya dideletekan, namun harus dimenifistasikan dengan cara yang benar!(amaran:ini khas bagi mereka yang sudah bersedia untuk berumah tangga, yang belum, anda dilarang)..
manakan tidak, perempuan berhak memilih si jejaka untuk dijadikan sebagai bakal zaujnyer.. hatta ketika si rijal mencari bakal zaujahnya, pastinya mereka meninginkan seorang yang beragama, rupa paras, berketurunan, dan sebagainya...

lupakah kita akan kisah romantik saidatina khadijah dan Nabi muhammad, bagaimana saidatina khadijah meng'approach' Rasulullah...
pokoknya, cinta itu suci dan tidak seharusnya dideletekan, namun harus dimenifistasikan dengan cara yang benar!(amaran:ini khas bagi mereka yang sudah bersedia untuk berumah tangga, yang belum, anda dilarang)..
cukuplah sampai situ, sekadar sharing satu hadis yakni
Kata nabi saw: من رزقه الله امرأة صالحة فقد أعانه على شطر دينه فليتق الله في الشطر الباقي
Barangsiapa direzekikan oleh Allah seorang isteri yang solehah,maka sesungguhnya (Allah) telah menolongnya atas separuh agamanya, maka bertaqwalah pada Allah dalam separuh lagi.
وفي الطبراني ومستدرك الحاكم وصححه .
(Riwayat at-tobrani dan dalam mustadrak Al-hakim(beliau menshahihkan sanadnya)
>moga kita dapat meraih indahnya bercinta menurut kaca mata islam...
^-^ sYoKnYeR NiKAh....
Monday, 9 September 2013
KeYaKiNaN mEnGaTsI FaNtAsI....
sewaktu mula2 mengenali uncle Hasan albanna, aku teringat disini aku mula mengenal perkataan2 alergic yakni ana, enta, antum, ya akh, tarbiyyah dan sebagainya...
hatta bila memikirkannya aku rasa gembira bercampu sedih pastinya bukanlah mixed episode(psychiatric emergency)...
>pastinya aku kagum dengan cara pemerintahan Rasulullah serta sahabat yang berjaya membangun satu empayar yang besar sehinggakan aku kini digelar seorang islam. persoalannya islam ku ini ISLAM pada nama atau Islam pada kerja?(teringat ayat ni pada masa muda2 dulu)...
ketika mula mengenali uncle Hasan Albanna, aku mula menjadi confius, pastinyer blurr sebentar...apakan tidak, siapakah individu ini? walaupun nama awalannya familiar dengan aku namun manakan pula ketika mengenalinya cuma aku tahu beliau ini dari mesir dan pastinya pada saat itu aku dibawah kuali bulat...
pastinya ketika aku mula mengenalinya, uncle hasan albanna mempunyai impian yang cukup besar ketika beliau menubuhkan pergerakan Ikhwanul Muslimin. selepas kejatuhan khilafah Uthmaniyyah pada tahun 1924, beliau berazam untuk menegakkan kembali hukum Allah di muka bumi ini. Namun melihatkan akan banyaknye dugaan, menyebabkan ramai yang berundur ke belakang....
>ketika menulis ini, pastinya seorang pemuda seperti aku mempunya khamasah(semangat) seperti beliau, namun melihat kisah ini pastinya dugaan yang menghampiri adalah sesuatu yang pasti dalam berjuang sebagai seorang pelajar, seorang pemimpin dan sebagainya....
Di sinilah uncle Hassan alBanna meletakkan harapan yang tinggi, agar kita, para pemuda(rijjal) yang menyambung mata-mata rantai perjuangan Nabi SAW agar terus bersemangat dlam kehidupan ini.....
namun ramai yang memberi alasan, aku busylah, i need sometime for myself!!!
pastinya disini perlunya kepercayaan.
ya udah! dimanakah kepercayaan kita pada janji2 Allah yang kita selalu baca didalam alquran?
Firman Allah SWT, bermaksud
“Jika kamu menolong (agama) Allah, nescaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (Surah Muhammad, ayat 7)
Bismillahirrahmaanirrahiim
وَلَيَنصُرَنَّ اللَّهُ مَن يَنصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa”. (Penggalan QS 22-Al Hajj : 40)
>pastinya berada didlam perjuangan sebagai pelajar dan kepimpinan ini, pastinya akan ada pasang surutnyer, berdiri dan jatuh tersembam..
teringat dalam post uncle APG, yang mana menceritakan tentang kisah nabi yusuf yang dilantik sebagai BENDAHARA mesir, jika melihat pada kehidupan Nabi Yusuf pastinya ada naik turunnya dan jatuh bangkitnya, baginda tetap yakin dan berlapang dada dengan perancangan yang telah Allah tetapkan untuknya.
"Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun, setelah syaitan merosak (hubungan) antara aku dengan saudara-saudaraku. Sunggu, Tuhanku Maha lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana."
[Yusuf, 12:100]
Maka sepertimana lapangnya dada Nabi Yusuf dan baiknya sangkaan baginda terhadap perancangan dan susun atur yang telah ditetapkan oleh Allah, begitu juga seharusnya sikap kita dalam merancang dan melaksanakan agenda dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pelajar, seorang pimpin pelajar dan sebagainya....
inspirated by http://www.youtube.com/watch?v=XY-w2RrKbqg
penulisan kali ini sekadar untuk membangkit semangat yang pasti ada masanye surut dan ada masanye akan meningkat....
moga2 ianya bermanfaat buat semua.....
dan saya sedia menerima sebarang teguran....
hatta bila memikirkannya aku rasa gembira bercampu sedih pastinya bukanlah mixed episode(psychiatric emergency)...
>pastinya aku kagum dengan cara pemerintahan Rasulullah serta sahabat yang berjaya membangun satu empayar yang besar sehinggakan aku kini digelar seorang islam. persoalannya islam ku ini ISLAM pada nama atau Islam pada kerja?(teringat ayat ni pada masa muda2 dulu)...
ketika mula mengenali uncle Hasan Albanna, aku mula menjadi confius, pastinyer blurr sebentar...apakan tidak, siapakah individu ini? walaupun nama awalannya familiar dengan aku namun manakan pula ketika mengenalinya cuma aku tahu beliau ini dari mesir dan pastinya pada saat itu aku dibawah kuali bulat...
pastinya ketika aku mula mengenalinya, uncle hasan albanna mempunyai impian yang cukup besar ketika beliau menubuhkan pergerakan Ikhwanul Muslimin. selepas kejatuhan khilafah Uthmaniyyah pada tahun 1924, beliau berazam untuk menegakkan kembali hukum Allah di muka bumi ini. Namun melihatkan akan banyaknye dugaan, menyebabkan ramai yang berundur ke belakang....
>ketika menulis ini, pastinya seorang pemuda seperti aku mempunya khamasah(semangat) seperti beliau, namun melihat kisah ini pastinya dugaan yang menghampiri adalah sesuatu yang pasti dalam berjuang sebagai seorang pelajar, seorang pemimpin dan sebagainya....
Di sinilah uncle Hassan alBanna meletakkan harapan yang tinggi, agar kita, para pemuda(rijjal) yang menyambung mata-mata rantai perjuangan Nabi SAW agar terus bersemangat dlam kehidupan ini.....
namun ramai yang memberi alasan, aku busylah, i need sometime for myself!!!
pastinya disini perlunya kepercayaan.
ya udah! dimanakah kepercayaan kita pada janji2 Allah yang kita selalu baca didalam alquran?
Firman Allah SWT, bermaksud
“Jika kamu menolong (agama) Allah, nescaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (Surah Muhammad, ayat 7)
Bismillahirrahmaanirrahiim
وَلَيَنصُرَنَّ اللَّهُ مَن يَنصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa”. (Penggalan QS 22-Al Hajj : 40)
>pastinya berada didlam perjuangan sebagai pelajar dan kepimpinan ini, pastinya akan ada pasang surutnyer, berdiri dan jatuh tersembam..
teringat dalam post uncle APG, yang mana menceritakan tentang kisah nabi yusuf yang dilantik sebagai BENDAHARA mesir, jika melihat pada kehidupan Nabi Yusuf pastinya ada naik turunnya dan jatuh bangkitnya, baginda tetap yakin dan berlapang dada dengan perancangan yang telah Allah tetapkan untuknya.
"Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun, setelah syaitan merosak (hubungan) antara aku dengan saudara-saudaraku. Sunggu, Tuhanku Maha lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana."
[Yusuf, 12:100]
Maka sepertimana lapangnya dada Nabi Yusuf dan baiknya sangkaan baginda terhadap perancangan dan susun atur yang telah ditetapkan oleh Allah, begitu juga seharusnya sikap kita dalam merancang dan melaksanakan agenda dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pelajar, seorang pimpin pelajar dan sebagainya....
inspirated by http://www.youtube.com/watch?v=XY-w2RrKbqg
penulisan kali ini sekadar untuk membangkit semangat yang pasti ada masanye surut dan ada masanye akan meningkat....
moga2 ianya bermanfaat buat semua.....
dan saya sedia menerima sebarang teguran....
Saturday, 7 September 2013
MuHaSaBaH...
penulisan kali ini adalah sekadar reminder pada diri kita...
antara lemahnye adalah jarangnyer kita bermuhasabah terhadap setiap dari perbuatan kita seharian....
kita lupa yang kita banyak melakukan kesilapan saban hari..
antara lemahnye adalah jarangnyer kita bermuhasabah terhadap setiap dari perbuatan kita seharian....
kita lupa yang kita banyak melakukan kesilapan saban hari..
ya coretan ini hanyalah reminder pada diri ini yang pasti lalai dimamah keenakkan dunya yang selalu mencengkam jiwa tanpa mengira waktu....
>alhamdulillah banyak yang telah dihadiri sepanjang minggu ini, antara yang boleh diconclude, banyak ag tugas yang belum dilaksanakan oleh aku...
>alhamdulillah banyak yang telah dihadiri sepanjang minggu ini, antara yang boleh diconclude, banyak ag tugas yang belum dilaksanakan oleh aku...
banyak lagi yang perlu difikirkan oleh diri ini dalam memperbaiki diri seterusnya menyebarkan benih2 ilmu yang bermanfaat kepada yang lain...
>akhir sekali sekadar ingin berkongsi tentang lebihkan memberi daripada menerima...kerana sepanjang minggu aku memikirkan tentang menerima dan memberi...
>akhir sekali sekadar ingin berkongsi tentang lebihkan memberi daripada menerima...kerana sepanjang minggu aku memikirkan tentang menerima dan memberi...
INGATLAH!!!
Keindahan seseorang, bukanlah pada apa yang dia miliki tetapi apa yang dia beri,
sepertinya matahari yang memilik api tetapi menyinari 'alam ini dengan cahaya....
>kata2 yang perlu sentiasa difikirkan....
>kata2 yang perlu sentiasa difikirkan....
DOA 2.0
DOA...
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صلى الله عليه وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
'Innalhamdalillaah, nahmaduhu wanasta’inuhu, wanastaghfiruh. Wana’udzubillaahiminsyururi anfusina waminsyay yiati a’malina, may yahdihillahu fala mudzillalah, wamay yut’lil fala hadziyalah. Asyhadu alailahaillallahu wah dahula syarikalah wa assyhadu anna muhammadan ‘abduhu warosuluh.Salallahu'alaihi wa 'ala alihi wa sahbihi wa man tabi'ahum bi ihsanin illa yaumiddiin'.
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
'Allaahumma Musharrifal Quluub, Sharrif Quluubanaa ‘Alaa Tho'atika'
Artinya: “Ya Allah yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepadamu.” (HR. Muslim)
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قُلُوبَنَا عَلَى دِينِكَ
Wahai Dzat yang membulak-balikkan hati tetapkanlah hati kami di atas agama-Mu
اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ
وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ،
وَلاَ تَجْعَلْهُ مُلْتَبِسًا عَلَيْنَا فَنَضِلُّ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا
Ya Allah perlihatkanlah kepada kami yang benar itu adalah benar, lalu bimbinglah kami untuk mengikutinya, dan perlihatkanlah kepada kami yang salah ltu adalah salah, dan kemudian bimbinglah kami untuk menghindarinya. Janganlah dijadikan yang benar dan salah itu samar-samar bagi kami, yang akan menyebabkan kami sesat. Dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang takwa.
(HR Bukhari dan Muslim)
« اللَّهُمَّ رَبَّ جَبْرَائِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ. فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ. عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ. أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ. اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ » رواه مسلم ، وابن خزيمة .
Ya Allah, Tuhan Jibril, Mikail dan Israfil, Pencipta langit dan bumi, yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Engkaulah yang memberi putusan antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang mereka perselisihkan. Berilah aku petunjuk yang benar tentang apa yang diperselisihkan itu dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkaulah yang memberi petunjuk kepada orang yang Engkau kehendaki ke jalan yang lurus.
(HR Bukhari dan Muslim)
اللهم إني أسألك الهدى، والتقى، والعفاف، والغنى.
“ Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepadamu petunjuk, taqwa, iffah(kesucian) dan kekayaan”.
اللهم إني أعوذ بك من العجز، والكسل، والجبن، والبخل، والهرم، وعذاب القبر، اللهم آت نفسي تقواها، وزكها أنت خير من زكاها، أنت وليها ومولاها. اللهم إني أعوذ بك من علم لاينفع، ومن قلب لايخشع، ومن نفس لا تشبع، ومن دعوة لايستجاب لها
“ Ya Allah sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, kepengecutan, kebakhilan, ketuaan dan azab kubur. Ya Allah berikanlah kepada jiwaku ketaqwaanya, sucikanlah ia Engakau adalah sebaik-baik Yang mensucikanya, Engaku adalah Penolong dan Pemiliknya. Ya Allah sungguh aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak berma
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صلى الله عليه وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
'Innalhamdalillaah, nahmaduhu wanasta’inuhu, wanastaghfiruh. Wana’udzubillaahiminsyururi anfusina waminsyay yiati a’malina, may yahdihillahu fala mudzillalah, wamay yut’lil fala hadziyalah. Asyhadu alailahaillallahu wah dahula syarikalah wa assyhadu anna muhammadan ‘abduhu warosuluh.Salallahu'alaihi wa 'ala alihi wa sahbihi wa man tabi'ahum bi ihsanin illa yaumiddiin'.
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
'Allaahumma Musharrifal Quluub, Sharrif Quluubanaa ‘Alaa Tho'atika'
Artinya: “Ya Allah yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepadamu.” (HR. Muslim)
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قُلُوبَنَا عَلَى دِينِكَ
Wahai Dzat yang membulak-balikkan hati tetapkanlah hati kami di atas agama-Mu
اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ
وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ،
وَلاَ تَجْعَلْهُ مُلْتَبِسًا عَلَيْنَا فَنَضِلُّ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا
Ya Allah perlihatkanlah kepada kami yang benar itu adalah benar, lalu bimbinglah kami untuk mengikutinya, dan perlihatkanlah kepada kami yang salah ltu adalah salah, dan kemudian bimbinglah kami untuk menghindarinya. Janganlah dijadikan yang benar dan salah itu samar-samar bagi kami, yang akan menyebabkan kami sesat. Dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang takwa.
(HR Bukhari dan Muslim)
« اللَّهُمَّ رَبَّ جَبْرَائِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ. فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ. عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ. أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ. اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ » رواه مسلم ، وابن خزيمة .
Ya Allah, Tuhan Jibril, Mikail dan Israfil, Pencipta langit dan bumi, yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Engkaulah yang memberi putusan antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang mereka perselisihkan. Berilah aku petunjuk yang benar tentang apa yang diperselisihkan itu dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkaulah yang memberi petunjuk kepada orang yang Engkau kehendaki ke jalan yang lurus.
(HR Bukhari dan Muslim)
اللهم إني أسألك الهدى، والتقى، والعفاف، والغنى.
“ Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepadamu petunjuk, taqwa, iffah(kesucian) dan kekayaan”.
اللهم إني أعوذ بك من العجز، والكسل، والجبن، والبخل، والهرم، وعذاب القبر، اللهم آت نفسي تقواها، وزكها أنت خير من زكاها، أنت وليها ومولاها. اللهم إني أعوذ بك من علم لاينفع، ومن قلب لايخشع، ومن نفس لا تشبع، ومن دعوة لايستجاب لها
“ Ya Allah sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, kepengecutan, kebakhilan, ketuaan dan azab kubur. Ya Allah berikanlah kepada jiwaku ketaqwaanya, sucikanlah ia Engakau adalah sebaik-baik Yang mensucikanya, Engaku adalah Penolong dan Pemiliknya. Ya Allah sungguh aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak berma
Friday, 30 August 2013
TeRiNgAt pOsT InI..
aku teringat ketika menaip post ni diFB, bukanlah tujuan menghentam sesiapa namun jauh di sudut hati,
aku kecewa bila mana wujud pelbagai alasan dlam melakukan kerja dakwah...
its not easy to do good things...
of course, there will be thousand and one problem tat u need to face..
i have face darken part of my life, n i try my best to contribute something to others..because y, we are not born in this world not for ourselves, but to also contribute something to others..
>believes me, if u try ur best to help others, insyaallah the GOD will help whenever u need it...
maaf klu kata ini da menguris hati kalian, kerana jujur ana katakan, ana ni pernah merasai najis jahilliyah, yang mana peristiwa2 ni sering menghantui diri ana..
>dan ana cuba melakukan perubahan, agar ana dapat sebarkan sesuatu yang baik, yang mana ana rasakan sekarang walaupun, masih merangkak2 mencari kebenaran.
jujur bukan mudah tuk berubah, namun itulah perdagangan yang sangat bernilai bagi setiap insan yang mencari keredhaan Rabbnya....
>MOGA2 ALLAH PERMUDAHKAN URUSAN KITA dalam memperbaiki diri kita serta diri kawan2 disekitar kita......
aku kecewa bila mana wujud pelbagai alasan dlam melakukan kerja dakwah...
its not easy to do good things...
of course, there will be thousand and one problem tat u need to face..
i have face darken part of my life, n i try my best to contribute something to others..because y, we are not born in this world not for ourselves, but to also contribute something to others..
>believes me, if u try ur best to help others, insyaallah the GOD will help whenever u need it...
maaf klu kata ini da menguris hati kalian, kerana jujur ana katakan, ana ni pernah merasai najis jahilliyah, yang mana peristiwa2 ni sering menghantui diri ana..
>dan ana cuba melakukan perubahan, agar ana dapat sebarkan sesuatu yang baik, yang mana ana rasakan sekarang walaupun, masih merangkak2 mencari kebenaran.
jujur bukan mudah tuk berubah, namun itulah perdagangan yang sangat bernilai bagi setiap insan yang mencari keredhaan Rabbnya....
>MOGA2 ALLAH PERMUDAHKAN URUSAN KITA dalam memperbaiki diri kita serta diri kawan2 disekitar kita......
teRiNgAt aKn nAsIhAt..
الأمر إذا ضاق اتسع وإذا اتسع ضاق
al-amru iza daaqa ittasa' wa iza ittasa' daaqa
"urusan apabila sempit akan meluas, dan apabila luas menyempit"
(salah satu kaedah fiqh)
Sungguh. apa yang nampak seperti kesempitan atau musibah
merupakan pintu kecil yang akan membawa kepada jalan panjang
menuju kemenangan.....
Ketahuilah segala keperitan yang dirasai , adalah keluasan untuk
Allah ta'ala menerima do'a-do'a kita...
penulisan ini ana mulakan dengan usul fiqh itu adalah kurangnya kita
dlm mempercayai bahawa Allah itu sentiasa akan membantu hamba2Nya
yang membantu agamaNya.
serigkali kita selalu meminta nasihat yang basah untuk melembutkan hati kita.
Peringatan yang koyak untuk memukul jiwa kita. Tapi kita masih
tidak bergerak, masih banyak memberikan alasan.
Sudah, mahu basah dan koyak macam mana lagi sehingga kita mahu
betul-betul serius dalam tarbiyah dan dakwah ini...??
"Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara
khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan
(kepada mereka) dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang
yang telah menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa
yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara
mereka menjadi orang-orang yang fasik."
[al-Hadid, 57:16]
pastinya manusia ni tidak sempurna, pasti ada kekurangan,
kita ni saling perlu-memerlukan, pertamanya dlm memberi nasihat
dan pling penting dlam membantu menyebarkan syiar islam
yang subur..sepertimana dlm kata2 syeikul islam imam hasan albanna..
"Andai diumpama Islam seperti sebuah bangunan usang yang hampir roboh,
maka aku akan berjalan ke seluruh dunia bagi mencari jiwa-jiwa muda.
Aku tidak ingin mengutip dengan ramainya bilangan mereka. Tetapi aku ingin
hati-hati yang IKHLAS untuk membantu dan bersamaku membina kembali
bangunan usang itu menjadi sebuah bangunan tersergam indah."
>yang penting adalah ikhlas dlm melakukan kerja ni...
akhir sekali ana berpegang pada kata2 saidina abu bakr,
“ Wahai manusia meskipun saya telah dilantik untuk memimpin kamu, tidak
bererti bahawa aku yang terbaik di kalangan kamu semua. Jika kamu melihat
aku berada dalam kebenaran, maka tolonglah aku. Seterusnya beliau berkata jika
kamu melihat aku berada dalam kebatilan maka luruskanlah aku, hormatilah aku
selama aku taat mematuhi perintah Allah. Jika aku menderhaka kepada perintah Allah,
kamu semua tidak perlu lagi mematuhi perintah aku”
al-amru iza daaqa ittasa' wa iza ittasa' daaqa
"urusan apabila sempit akan meluas, dan apabila luas menyempit"
(salah satu kaedah fiqh)
Sungguh. apa yang nampak seperti kesempitan atau musibah
merupakan pintu kecil yang akan membawa kepada jalan panjang
menuju kemenangan.....
Ketahuilah segala keperitan yang dirasai , adalah keluasan untuk
Allah ta'ala menerima do'a-do'a kita...
penulisan ini ana mulakan dengan usul fiqh itu adalah kurangnya kita
dlm mempercayai bahawa Allah itu sentiasa akan membantu hamba2Nya
yang membantu agamaNya.
serigkali kita selalu meminta nasihat yang basah untuk melembutkan hati kita.
Peringatan yang koyak untuk memukul jiwa kita. Tapi kita masih
tidak bergerak, masih banyak memberikan alasan.
Sudah, mahu basah dan koyak macam mana lagi sehingga kita mahu
betul-betul serius dalam tarbiyah dan dakwah ini...??
"Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara
khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan
(kepada mereka) dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang
yang telah menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa
yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara
mereka menjadi orang-orang yang fasik."
[al-Hadid, 57:16]
pastinya manusia ni tidak sempurna, pasti ada kekurangan,
kita ni saling perlu-memerlukan, pertamanya dlm memberi nasihat
dan pling penting dlam membantu menyebarkan syiar islam
yang subur..sepertimana dlm kata2 syeikul islam imam hasan albanna..
"Andai diumpama Islam seperti sebuah bangunan usang yang hampir roboh,
maka aku akan berjalan ke seluruh dunia bagi mencari jiwa-jiwa muda.
Aku tidak ingin mengutip dengan ramainya bilangan mereka. Tetapi aku ingin
hati-hati yang IKHLAS untuk membantu dan bersamaku membina kembali
bangunan usang itu menjadi sebuah bangunan tersergam indah."
>yang penting adalah ikhlas dlm melakukan kerja ni...
akhir sekali ana berpegang pada kata2 saidina abu bakr,
“ Wahai manusia meskipun saya telah dilantik untuk memimpin kamu, tidak
bererti bahawa aku yang terbaik di kalangan kamu semua. Jika kamu melihat
aku berada dalam kebenaran, maka tolonglah aku. Seterusnya beliau berkata jika
kamu melihat aku berada dalam kebatilan maka luruskanlah aku, hormatilah aku
selama aku taat mematuhi perintah Allah. Jika aku menderhaka kepada perintah Allah,
kamu semua tidak perlu lagi mematuhi perintah aku”
pErInGAtaN BuAT DiRi
kopi dan pasta from asyraf farique as peringatan buat diri...
Inilah matlamat perjuangan kita;
Allahu ghayatuna (Allah adalah matlamat kami)
Ar-Rasulu qudwatuna (Rasulullah adalah ikutan kami)
Al-Qur’anu dusturuna (al-Qur’an adalah perlembagaan kami)
Al-jihadu sabeeluna (Jihad adalah jalan juang kami)
Al-mautu fi sabilillah asma amanina (dan mati syahid di jalan Allah adalah cita-cita kami tertinggi!)
Tekanan ujian
Syeikh Fathy Yakan di dalam bukunya “Al-Mutasaqitun ‘Ala Tariq Al-Dakwah” Golongan yang Tercicir di Jalan dakwah menyebut ;
Ujian di dalam kehidupan dakwah atau dalam kehidupan para pendakwah (du’at) adalah besar. Ramai orang yang meninggalkan amal islami ini sesudah mereka menghadapi ujian hidup sdang dahulunya mereka adalah sangat bersemangat.
Walaupun begitu, Al Quran menyatakan bahawa ujian mesti berlaku demi untuk membersihkan barisan saff dan untuk menguji keimanan
“Alif Laam Mimm. Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan (saja) mengatakan “kami telah beriman” sedang mereka tidak diuji lagi” (Al Ankabut : 1-2)
Dan firman Nya lagi yang bermaksud
“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar kamu mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar kami menyatakan (baik buruknya) keadaanmu ” (Muhammad : 31)
Punca futur !
futur!!!!!!!!!
Futur terjadi apabila salah niat pada awal penggabungan itu. Hakikat sebenar penggabungan itu bukanlah bertujuan sebagai tipu muslihat, ataupun batu loncatan untuk mencapai maksud dan kepentingan peribadi seperti kepetingan politik, pengaruh, bisnes ataupun kepentingan-kepentingan lain.
Syeikh Fathy Yakan menerangkan hal ini dengan panjang lebar dalam bukunya Maza Yakni fi. Intima’ lil Islam (Apa ertinya saya menganut Islam).
Antara kata-kata yang sempat saya petik ialah ;
” Sebenarnya menggabungkan diri dengan harakah Islamiyyah bukan hanya memadai dengan sekadar membuat permohonan menjadi ahli dan mendaftar nama sahaja, bukan juga sekadar berulang alik ke markas-markas gerakan atau kelab-kelabnya dan menghadiri ijtima’-ijtima’ anjuran jamaah semata-mata. Penggabungan itu mestilah membawa pegertian yang lebih jauh dari itu. Pengabungan yang bukan sekadar dalam bentuk dan nilai-nilai tertentu sahaja tetapi ialah penggabungan yang membuktikan kemantapan aqidah dan kekuatan ikatan fikrah dan tanzim “
Penggabungan ini disebut sebagai intima ‘ . Intima’ atau penggabungan ke dalam mana-mana Harakah Islamiah adalah merupakan perkara pokok dan domain bagi memastikan kelangsungan gerakan islam. Intima’ atau penggabungan ini adalah penggabungan seorang akh ke dalam Harakah Islamiah secara aqaidi [ berdiri atas keimanan dan prinsip], bersifat kulliy [total], berciri masiri [ untuk selama-lamanya] yang melibatkan intima’ fikri, intima’ harakiy @ tandhimi dan juga intima’ syuuri.
Konklusi
Di sepanjang jalan dakwah, para pendakwah kepada Allah akan terdedah kepada gertakan, ancaman dan ugutan daripada musuh-musuh Allah. Menyebabkan sesetengah daripada mereka berasa takut lalu menjauhkan diri daripada beramal serta berhenti terus daripada meneruskan perjalanan. Tiada yang berjaya dalam berhadapan dengan dugaan tersebut melainkan mereka yang bersenjatakan iman dan berbekalkan takwa (Syeikh Umar Telmesani)
Justeru, untuk terus tsabat di jalan dakwah ini, seorang akh itu perlu sedar dan faham, hakikat pengabungan dirinya di dalam sesuatu jamaah itu. Kerana itulah yang menjamin kelangsungan dirinya di dalam jalan dakwah ini. Selain bekalan iman dan takwa seperti yang disebutkan di atas.
Dia juga perlu tahan menghadapi ujian, kerana hakikat ujian adalah untuk menapis, siapakah yang benar-benar tulus ikhlas berjuang di jalan dakwah ini.
Kerana matlamat kita bilamana menyertai jalan ini adalah untuk mewaqafkan diri sehidup semati, ketika susah mahupun senang. Bukan juga ketika zaman muda belia kita sahaja, tetapi juga setelah kita berumah tangga dan meningkat dewasa. Marhalah ini tidak akan pernah berhenti. Penggabungan ini bersifat kekal, tidak bercerai mahupun berpisah sehingga diri kita sendiri menemui Ilahi dalam keadaan masih lagi mengabungkan diri dengan Harakah Islamiyah. Mungkin bunyinya agak ekstrim. Tetapi itulah hakikat.
Inilah matlamat perjuangan kita;
Allahu ghayatuna (Allah adalah matlamat kami)
Ar-Rasulu qudwatuna (Rasulullah adalah ikutan kami)
Al-Qur’anu dusturuna (al-Qur’an adalah perlembagaan kami)
Al-jihadu sabeeluna (Jihad adalah jalan juang kami)
Al-mautu fi sabilillah asma amanina (dan mati syahid di jalan Allah adalah cita-cita kami tertinggi!)
Tekanan ujian
Syeikh Fathy Yakan di dalam bukunya “Al-Mutasaqitun ‘Ala Tariq Al-Dakwah” Golongan yang Tercicir di Jalan dakwah menyebut ;
Ujian di dalam kehidupan dakwah atau dalam kehidupan para pendakwah (du’at) adalah besar. Ramai orang yang meninggalkan amal islami ini sesudah mereka menghadapi ujian hidup sdang dahulunya mereka adalah sangat bersemangat.
Walaupun begitu, Al Quran menyatakan bahawa ujian mesti berlaku demi untuk membersihkan barisan saff dan untuk menguji keimanan
“Alif Laam Mimm. Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan (saja) mengatakan “kami telah beriman” sedang mereka tidak diuji lagi” (Al Ankabut : 1-2)
Dan firman Nya lagi yang bermaksud
“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar kamu mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar kami menyatakan (baik buruknya) keadaanmu ” (Muhammad : 31)
Punca futur !
futur!!!!!!!!!
Futur terjadi apabila salah niat pada awal penggabungan itu. Hakikat sebenar penggabungan itu bukanlah bertujuan sebagai tipu muslihat, ataupun batu loncatan untuk mencapai maksud dan kepentingan peribadi seperti kepetingan politik, pengaruh, bisnes ataupun kepentingan-kepentingan lain.
Syeikh Fathy Yakan menerangkan hal ini dengan panjang lebar dalam bukunya Maza Yakni fi. Intima’ lil Islam (Apa ertinya saya menganut Islam).
Antara kata-kata yang sempat saya petik ialah ;
” Sebenarnya menggabungkan diri dengan harakah Islamiyyah bukan hanya memadai dengan sekadar membuat permohonan menjadi ahli dan mendaftar nama sahaja, bukan juga sekadar berulang alik ke markas-markas gerakan atau kelab-kelabnya dan menghadiri ijtima’-ijtima’ anjuran jamaah semata-mata. Penggabungan itu mestilah membawa pegertian yang lebih jauh dari itu. Pengabungan yang bukan sekadar dalam bentuk dan nilai-nilai tertentu sahaja tetapi ialah penggabungan yang membuktikan kemantapan aqidah dan kekuatan ikatan fikrah dan tanzim “
Penggabungan ini disebut sebagai intima ‘ . Intima’ atau penggabungan ke dalam mana-mana Harakah Islamiah adalah merupakan perkara pokok dan domain bagi memastikan kelangsungan gerakan islam. Intima’ atau penggabungan ini adalah penggabungan seorang akh ke dalam Harakah Islamiah secara aqaidi [ berdiri atas keimanan dan prinsip], bersifat kulliy [total], berciri masiri [ untuk selama-lamanya] yang melibatkan intima’ fikri, intima’ harakiy @ tandhimi dan juga intima’ syuuri.
Konklusi
Di sepanjang jalan dakwah, para pendakwah kepada Allah akan terdedah kepada gertakan, ancaman dan ugutan daripada musuh-musuh Allah. Menyebabkan sesetengah daripada mereka berasa takut lalu menjauhkan diri daripada beramal serta berhenti terus daripada meneruskan perjalanan. Tiada yang berjaya dalam berhadapan dengan dugaan tersebut melainkan mereka yang bersenjatakan iman dan berbekalkan takwa (Syeikh Umar Telmesani)
Justeru, untuk terus tsabat di jalan dakwah ini, seorang akh itu perlu sedar dan faham, hakikat pengabungan dirinya di dalam sesuatu jamaah itu. Kerana itulah yang menjamin kelangsungan dirinya di dalam jalan dakwah ini. Selain bekalan iman dan takwa seperti yang disebutkan di atas.
Dia juga perlu tahan menghadapi ujian, kerana hakikat ujian adalah untuk menapis, siapakah yang benar-benar tulus ikhlas berjuang di jalan dakwah ini.
Kerana matlamat kita bilamana menyertai jalan ini adalah untuk mewaqafkan diri sehidup semati, ketika susah mahupun senang. Bukan juga ketika zaman muda belia kita sahaja, tetapi juga setelah kita berumah tangga dan meningkat dewasa. Marhalah ini tidak akan pernah berhenti. Penggabungan ini bersifat kekal, tidak bercerai mahupun berpisah sehingga diri kita sendiri menemui Ilahi dalam keadaan masih lagi mengabungkan diri dengan Harakah Islamiyah. Mungkin bunyinya agak ekstrim. Tetapi itulah hakikat.
Monday, 26 August 2013
SeMaSaM aPpLe SeMaNis KuRma..
lama tidak ku tatapi buku penulisan sheikh Dr. 'Aidh Abdullah Al-Qarni yakni buku La Tahzan
pastinya satu buku yang sarat dengan nasihat yang akan menyebabkan kita berfikir sejenak. lebih2 lagi ia dijadikan rujukan dikala berada dalam kealpaan, kesedihan dan keletihan dalam melaksanakan amanah sebagai HAMBA ALLAH dan KHALIFAH di muka bumi pinjaman ini.
maka penulisan kali ni hanya ingin berkongsi part yang sangat penting yakni musibah dan keimanan yang mana musibah sangat berkait rapat dengan tauhid.
INGATLAH, wahai jiwa, bahawasanya Allah s.w.t. menghibur hamba yang sedang ditimpa bencana dan meringankan kesusahan yang ia hadapi adalah satu dari sekian banyak keimanan. Keimanan itu akan menjadi hiburan kepada hamba dan akan membuatnya merasa ringan tatkala ditimpa musibah dan bencana.
Firman Allah s.w.t. lagi di dalam surah at-Taghabun ayat 11 yang bermaksud;
أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ وَمَن يُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُۥ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
“Tiada musibat yang menimpa seseorang melainkan dengan izin Allah, dan barang siapa
Konteks ayat ini adalah seorang hamba yang sedang ditimpa musibah. Ia menyedari bahawa musibah yang menimpanya ini berasal dari Allah s.w.t., bahawa segala yang (menurut ketentuan Allah s.w.t.) tidak akan menimpanya, pasti tidak akan terjadi. Sehingga ia dapat menerima dan pasrah kepada takdir sekalipun menyakitkan dan bencana sebesar apa pun akan tidak bererti di hadapannya kerana keyakinannya bahawa semua itu berasal dari Allah s.w.t. dan itu bererti ia akan mendapat pahala atas kesabarannya.
pastinya satu buku yang sarat dengan nasihat yang akan menyebabkan kita berfikir sejenak. lebih2 lagi ia dijadikan rujukan dikala berada dalam kealpaan, kesedihan dan keletihan dalam melaksanakan amanah sebagai HAMBA ALLAH dan KHALIFAH di muka bumi pinjaman ini.
maka penulisan kali ni hanya ingin berkongsi part yang sangat penting yakni musibah dan keimanan yang mana musibah sangat berkait rapat dengan tauhid.
INGATLAH, wahai jiwa, bahawasanya Allah s.w.t. menghibur hamba yang sedang ditimpa bencana dan meringankan kesusahan yang ia hadapi adalah satu dari sekian banyak keimanan. Keimanan itu akan menjadi hiburan kepada hamba dan akan membuatnya merasa ringan tatkala ditimpa musibah dan bencana.
Firman Allah s.w.t. lagi di dalam surah at-Taghabun ayat 11 yang bermaksud;
أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ وَمَن يُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُۥ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
“Tiada musibat yang menimpa seseorang melainkan dengan izin Allah, dan barang siapa
yang beriman kepada Allah nescaya Allah memberi hidayat kepada hatinya, dan Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu.” (At-Taghabun: 11)Konteks ayat ini adalah seorang hamba yang sedang ditimpa musibah. Ia menyedari bahawa musibah yang menimpanya ini berasal dari Allah s.w.t., bahawa segala yang (menurut ketentuan Allah s.w.t.) tidak akan menimpanya, pasti tidak akan terjadi. Sehingga ia dapat menerima dan pasrah kepada takdir sekalipun menyakitkan dan bencana sebesar apa pun akan tidak bererti di hadapannya kerana keyakinannya bahawa semua itu berasal dari Allah s.w.t. dan itu bererti ia akan mendapat pahala atas kesabarannya.
rujukan bersama:
Dalam sebuah hadith yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim Rasulullah
s.a.w. telah bersabda:
"Sungguh aneh kedudukan orang yang beriman. Apa sahaja keputusan yang
telah diputuskan Allah terhadap dirinya adalah menjadi kebajikan belaka. Jika
dilanda kesusahan dia bersabar, maka sikap ini mendatangkan kebaikan
kepadanya. Dan jika dia mendapat kesenangan dia bersyukur, maka sikap ini
juga mendatangkan kebaikan kepadanya. Balasan yang seperti ini tidak boleh
dicapai melainkan oleh orang yang beriman
Subscribe to:
Posts (Atom)