Sunday, 15 December 2013

aku bUsY Ah...

penenang agi yang selalu memudahkan tugas orang lain....
hadisyag mudah namun ksannya sangat mendalam.


kitab Ar Ba`in Nawawi karagan Imam Yahya Ibnu Syarifuddin An – Nawawi di jelaskan sebagai berikut :
  عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :  مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِماً سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كاَنَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ. وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقاً يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْماً سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقاً إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ، وَمَنْ بَطَأَ فِي عَمَلِهِ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ. متفق عليه
Artinya
“ Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya di Hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitann niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hamba-Nya selama hamba-Nya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga. Suatu kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh nasabnya. (Muttafaq alaih).

Friday, 13 December 2013

3 WoRdS Of nIkAh....

sekadar berkongsi kerana setiap pemuda pasti memikirkan akan perkara ini lebih2 lagi begi mereka yang merancang bernikah dikala usia awal...
disini akan berkongsi three secret of ideal muslim marriage yang diperlukan dalam rumah tangga itu sendiri selepas dibina...
tiga perkaa tersebut adalah:
1)sukun
2)mawaddah
3)warahmah

surah ar-Rum ayat 21:

 وَمِنۡ ءَايَـٰتِهِۦۤ أَنۡ خَلَقَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٲجً۬ا لِّتَسۡكُنُوٓاْ إِلَيۡهَا وَجَعَلَ بَيۡنَڪُم 
مَّوَدَّةً۬ وَرَحۡمَةً‌ۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّقَوۡمٍ۬ يَتَفَكَّرُونَ) 

 Maksudnya: Dan antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari janismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nya antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

sukun- sacrifies. sangat mudah untuk berkata untuk berkorban namun berapa ramai yang sanggup berkorban didalam kehidupan ini. basically diri yang menulis ini bukanlah seorang yang tahu tentang alam perkahwinan namun, sacrifies adalah sesuatu yang acquired dan bukanlah congenital semata-mata. ianyan perlu dilatih sejak sebelum kawen seblum mampu dilakukan didalam rumah tangga. ia jelah betapa baik pun sisuami mahupun siisteri, pasti kita manusia tidak terlepas daripada kelemahan diri. maka disitulah, ianya harus mengajar diri kita berkorban didalam berhadapan dengan kelemahan pasangan kita..


mawaddah- is love which means it is result of respect. no one can attained love if the spouse dont gives respect to each others. rasa hormat juga dapat dimekarkan apabila kita mula memahami dan menerima diri pasangan itu sendiri. kita perlu sentiasa bersedia menerima kekurangan pasangan itu sendiri kerana pasti setiap manusia mempunyai kekurangan didalam mereka. maka jika bersikap terbuka dalam menerima kekurangan tersebut pasti akan wujud rasa hormat yang akan mebawa kepada perasaankasih sayang.

and another things to be remembered is love is to give, dan jangan sesekali mengharapkan ianya dibalas setimpal.kerana jika mengharapkan pembalasan daripada kasih sayang yang diberikan, barangkali kita akan dikecewakan jika kasih sayang itu tidak dibalas. maka ingatlah kasih sayang tu harus diberi tanpa sebarang harapan tuk dibalas.

rahmah- is to show kindness, compassion apabila pasangan kita mempunyai kekurangan. Allah swt sentiasa memberikan rahmatnya kepada semua makhluknya walaupun mereka tidak pernah beriman kepada Allah. kita manusia sepatutnya mempunya sikap rahmat(belas kasihan) kepada sesama manusia.

Friday, 6 December 2013

Kisah persahabatan abu dharda dan salman alfarisi

Salman alfarisi, seorang lelaki Persia dari Isfahan, warga suatu desa bernama Jai dan dia telah dipersaudarakan dengan Abu dharda ketika beliau sampai di madinah. Di madinah, salman alfarisi telah jatuh cinta dengan seorang muslimah. Namun dia terfikir, melamar seorang gadis  tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang maka dia sampaikan hajatnyer kepada abu dharda bg menjadi wakil berbicara untuknya dalam khithbah.

Mereka berdua pun berangkat menemui ayahanda gadis tersebut. Abu dharda memulakannya. ”Saya adalah Abu Darda’, dan ini adalah saudara saya Salman seorang Persia. Allah telah memuliakannya dengan Islam dan dia juga telah memuliakan Islam dengan amal dan jihadnya. Maka disampaikan hajat salman namun jawab ibnunya sebagai wakil, ”Tetapi karena Anda berdua yang datang, maka dengan mengharap ridha Allah saya menjawab bahwa puteri kami menolak pinangan Salman. Namun jika Abu Darda’ kemudian juga memiliki urusan yang sama, maka puteri kami telah menyiapkan jawaban mengiyakan.”

Dalam keadaan ini, bayangkan sebuah perasaan, di mana cinta dan persaudaraan bergejolak berebut tempat dalam hati. Bayangkan sebentuk malu yang membuncah dan bertemu dengan gelombang kesedaran bahwa dia memang belum punya hak apapun atas orang yang dicintainya. Mari kita dengar ia bicara. ”Allahu Akbar!”, seru Salman, ”Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini akan aku serahkan pada Abu Darda’, dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian!”

>lihatlah bagaimana sikap salman alfarisi yang tidak mementingkan diri bahkan sanggup menawarkan diri menjadi saksi pernikahan itu. Subhanallah, indahkan ukhuwah mereka…

Wednesday, 4 December 2013

sAhAbAt!!! sElAmA-lAmAnyer....


persahabatan di antara Rasulullah dan para sahabat bukanlah kerana kekayaan tetapi persahabatan mereka adalah persahabatan atas dasar aqidah yang satu yang mana ianyer persis seperti firman Allah dlm surah al-hujurat ayat 10:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara, maka damaikanlah di antara dua saudara kamu (yang bertelingkah) itu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beroleh rahmat.

seperti sahabat rasulullah yang paling Rasulullah sayangi dan termasuk didalam 10 sahabat yang dijanjikan syurga yang sanggup menemani perjuangan rasulullah dan paling jelas ketika peristiwa bagaimana Saidina Bakar menyelamatkan Rasulullah daripada dipatuk ular semasa baginda tidur? bagaimana seorang sahabat sanggup mengorbankan nyawa demi sahabatnya.

tingkatan dalam berukhuwah:
ketiga: berlapang dada
-redha atau terima apa sahaja keburukan atau kebaikan yang ada pada diri sahabat kita itu
-ingatlah bukan mudah berlapang dada dan pastinya dgn menerima apa yang terjadi itu adalah sebagai tarbiyah untuk menjadikn kita lebih sabar.

kedua: usnul Dhzon (berbaik sangka)
-Bukan mudah untuk berbaik sangka tetapi bermujahadah untuk menjaga hati dengan berbaik sangka adalah sangat mulia.

pertama:  Ithar (melebihi sahabat)
Kisahnya mengenai tiga orang sahabat yakni al-Harits bin Hisyam, Ikrimah bin Abu Jahal dan Suhail bin Amr yang berperang di dalam perang yarmuk yang dengan izin Allah cedera dan kehausan. Datang seorang sahabat membawa air untuk diberi minum, namun semuanya saling menolak. Ketika salah satu dari mereka akan diberi minum dia berkata, “Berikan dahulu kepada si fulan”, demikian seterusnya sehingga semuanya meninggal dan mereka belum sempat meminum air itu.

maka dimanakah tahap ukhuwah kita dengan sahabat2 kita?
ingatlah selemah-lemah ukhuwah adalah berlapang dada, dan setinggi-tinggi ukhuwah adalah sentiasa melebihkan orang lain daripada diri kita(itsar).

>>ukhuwah itu umpama seutas tasbih, ada awalnya tapi tiada penghujung. diciptakan untuk mengingatiNya..